Ada pemandangan unik dan menarik ketika datang ke Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Di kecamatan yang letaknya kurang lebih 1 jam dari Bandara Kuabang Kao, masyarakat punya transportasi yang keren dan luar biasa.
Di Tobelo, mobil-mobil seperti Mobilio, Innova hingga Wuling rela dijadikan 'angkot' yang mengangkut penumpang dari Tobelo hingga ke Kota Sofifi yang jaraknya kurang lebih 4 jam. Mobil-mobil itu pun sudah memiliki izin trayek dan harus menggunakan plat berwarna kuning. Mereka pun tergabung di dalam sebuah organisasi yang bernama Trans Halut.
Penasehat Organisasi Trans Halut, Najat Senen mengatakan organisasi Trans Halut berdiri sejak 14 September 2006. Organisasi ini dibentuk untuk menyatukan para sopir-sopir Trans Halut, Halmahera Utara agar tidak ada kesenjangan dalam menjalankan usaha
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengaturan transportasi ini kita mengacu kepada undang-undang dinas perhubungan. Kita punya perizinan transportasi antar kabupaten ini berada di provinsi, bukan kabupaten. Kabupaten hanya bersifat merekomendasikan mobil yang keluar dari Halut ke Sofifi itu mendapat rekomendasi dari kabupaten, baru kita menerbitkan izin di provinsi," kata Najat kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.
Najat pun tak segan-segan menyebut mobil-mobil tersebut seperti angkot yang ada di Jakarta. Sebab mobil-mobil tersebut harus ngetem untuk mendapatkan penumpang. Bedanya, Trans Halut menggunakan sistem antre.
Sistemnya adalah 1 mobil bisa berjalan ke tempat tujuan selama terdapat penumpang minimal 4 orang. Ketika mobil sudah mempunyai 4 penumpang, ia akan berjalan dari pool yang ada. Nantinya bila di jalan ada penumpang yang memberhentikan, mereka pun bisa mengambil penumpang tersebut.
![]() |
"Jadi muatannya kan 7. Kalau di sini (pool) 4, trus dapet 3 di jalan, itu diangkut. Tapi kalau tidak dapat, yaudah angkut 4 saja. Jadi dia sama kayak angkot biasanya saja," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Organisasi Trans Halut, Rajim Mustafa mengatakan mobil-mobil yang tergabung di dalam Trans Halut melayani transportasi Tobelo-Sofifi PP dengan berbagai cara. Mobil-mobil itu bisa dicarter hingga mengangkut penumpang secara reguler.
"Untuk harganya kalau diputuskan secara SK Gubernur itu harganya Rp 185.000 cuma karena penumpang ini kita jauh dari terminal jadi kita sudah sepakat kalau kita antar langsung ke rumah karena di sini sudah tradisi naiknya di masing-masing rumah, jadi kita bulatkan kesepakatan jadi Rp 200.000," imbuh Rajim kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.
Pemilihan mobil-mobil seperti Innova, Wuling, Toyota Rush hingga Mobilio pun bukan tanpa alasan. Pasalnya, organisasi yang berdiri di tahun 2006 ini pada awalnya menggunakan bis dengan kapasitas 30 orang.
Seiring berjalannya waktu, permintaan masyarakat untuk kenyamanan semakin meningkat sehingga membuat para pengemudi putar otak untuk memberikan layanan maksimal kepada masyarakat yang menggunakannya.
"Innova dengan harga yang begitu tinggi, kendaraan yang dianggap mobil mewah, kita di sini tidak ada lagi itu yang dianggap mobil mewah, yang penting kalau mobil itu antar penumpang harus plat kuning. Kalau plat kuning itu berarti dia angkut penumpang reguler," kata Rajim.
"Ada antar yang anternya dari kota ke desa, itu pakai mikrolet. Cuma sekarang sudah beralih, Avanza-Innova itu juga sudah dibikin angkot yang jaraknya kurang lebih 10 km 15 km karena itu kebutuhan, masyarakat sudah milih-milih kendaraan. Jadi semua statusnya angkot semua," ungkapnya.
Meski begitu, penumpang dari Trans Halut ini bisa dikatakan musiman. Hanya ada beberapa waktu saja ketika mereka banjir pesanan, seperti saat tahun baru, Natal, Puasa dan Idul Fitri. Walau begitu, pendapatan dari para driver bisa dibilang cukup memuaskan.
Rajim misalnya, dalam 1 bulan ia mampu memperoleh Rp 7-8 juta. Angka itu ia dapatkan karena Rajim membawa mobil Innova. Namun, berbeda dengan Avanza yang notabene memiliki kelas yang lebih kecil.
"Dalam 1 bulan ini kita tidak pastikan pendapatannya, tapi rata-ratanya paling kecil saja, seperti saya itu Rp 7-8 juta dalam 1 bulan. Saya itu kan bawanya Innova, jadi banyak yang butuh. Tapi kalau Avanza itu Rp 6-8 juta dalam 1 bulan. Kalau ada kecelakaan itu sudah ada asuransinya dari Jasa Raharja dan ada santunan juga," tutur Rajim.
Saat ini, Trans Halut sudah memiliki 250 unit mobil dengan anggotanya mencapai 303 orang. Mobil-mobil yang masuk ke organisasi pun harus dipasangi logo Trans Halut agar bisa dikenali oleh sebagai mobil yang sah untuk mengantarkan penumpang.
Untuk memesan mobil atau bangku, Rajim mengatakan calon penumpang bisa datang langsung ke pool-pool Trans Halut, atau menghubungi para driver via telfon, WhatsApp, maupun Facebook bagi mereka yang ingin mencarter mobil.
"Kalau di sini pesan biasanya via WA bisa juga lewat facebook, tapi di sini kita rata-rata telfon," jelas Rajim.
Urusan sinyal, Tobelo pun tidak pernah mengalami gangguan jaringan. Sebab, Tobelo merupakan salah satu titik interkoneksi dari Palapa Ring Paket Tengah 8A. Tobelo terpilih menjadi titik interkoneksi karena memiliki jaringan telekomunikasi yang baik. Setidaknya ada 4 wilayah yang dilayani oleh titik interkoneksi yang ada di Tobelo.
"Tobelo sebagai salah satu kota interkoneksi yang memberikan layanan terhadap kota-kota di kota layanan seperti, Melonguane, Morotai, Ondong Siau, dan Tahuna, itu dihubungkan dengan operator existing yang sudah ada," imbuh Staff Divisi Infrastruktur Backbone Direktorat Infrastruktur BAKTI, Hema Baizura.
Untuk palapa ring tengah khususnya poin 8A yang berada di Tobelo sudah ada 3 perusahaan yang menyewa atau memanfaatkan jaringan dengan total bandwidth 32 bps. Untuk layanannya terdapat 2 yang bisa dimanfaatkan oleh operator telekomunikasi.
"Untuk jaringan yang lebih kecil, itu bisa memanfaatkan kapasitas tapi untuk yang lebih besar itu bisa menyewa dark fiber," kata Hema.
Adapun kehadiran palapa ring khususnya di Tobelo dimaksudkan untuk menstimulus dan membantu operator telekomunikasi untuk mengefisiensikan biaya Capex yang harus dikeluarkan.
Untuk menjaga jaringan di 5 wilayah tersebut dan juga di Tobelo, BAKTI Kominfo menyediakan sebuah Network Operation Center (NOC). NOC menjadi pintu gerbang konektivitas internet untuk daerah blank spot yang sebelumnya tak memiliki sinyal.
Selain itu, BAKTI juga memastikan palapa ring dibangun dengan resiliensi yang baik, sehingga jika dikemudian hari ada gangguan yang terjadi, tidak ada kesulitan untuk melakukan perbaikan jaringan.
"Selain itu, kita juga memastikan bahwa SDM yang bertugas di lapangan untuk pengoperasian dan pemeliharaan itu memenuhi kualifikasi. Selain itu, kita juga melakukan monitoring secara terus menerus yang berkelanjutan. Jadi bisa segera ditindaklanjuti jika ada gangguan," ungkap Hema.
Sebagai informasi, Palapa Ring adalah proyek infrastruktur jaringan tulang punggung yang dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Proyek ini berupa pembangunan jaringan serat optik pita lebar sepanjang 12.148 kilometer. Kehadirannya melayani konektivitas digital di 57 kabupaten/kota di RI, baik lewat dasar laut maupun daratan.
detikcom bersama Bakti Kominfo mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
Simak Video "Manfaatkan Internet, Puskesmas Desa Pitu Urus Laporan Cuma Semenit!"
[Gambas:Video 20detik]
(akn/ega)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Konvoi Moge Terobos Jalur Busway Ditilang Semua, Segini Besar Dendanya