Tapal Batas Bakti Kominfo

Cerita Bus Moncong Sumba yang Sempat Ditumpangi Megawati buat Kampanye

Dea Dua Aulia - detikOto
Jumat, 08 Des 2023 12:30 WIB
Foto: dok. Agung Pambudhy/detikcom
Waingapu -

Waingapu yang berlokasi di Sumba Timur, NTT ini memiliki segudang keunikan. Salah satu keunikan yang cukup mencuri perhatian terlihat dari kehadiran bus moncong.

Bus moncong ini menjadi moda transportasi umum yang tergolong unik dan menjadi andalan bagi warga untuk berpergian keluar Kota Waingapu. Sesuai namanya, bus moncong memiliki bentuk yang cukup unik.

Pasalnya, bagian depan bus tersebut bentuknya sedikit lebih maju dan cukup berbeda dengan bus-bus pada umumnya yang cenderung datar. Biasanya bagian depan bus moncong turut dihiasi dengan sejumlah rantai yang menjuntai.

Ketika berjalan, bagian moncong bus tersebut seperti terangkat dan menghadirkan keunikan tersendiri. Belum lagi ketika bus itu berjalan maka suara dari mesin kendaraan itu terdengar begitu garang.

Keunikan dari bus moncong tidak hanya sebatas itu saja. Biasanya para pemilik bus moncong memberikan kalimat-kalimat unit pada bagian sisi kiri dan kanan bus. Kalimat pun beragam seperti 'Resahku Karena Dia', 'Selalu Ada Cerita', dan kalimat unik lainnya.

Masuk ke bagian dalam bus moncong, bentuknya tidak jauh berbeda dengan angkutan Metro Mini seperti yang ada di Jakarta. Namun perbedaanya terlihat dari jumlah kursinya yang lebih sedikit dibandingkan dengan Metro Mini.

Bus moncong ini menjadi moda transportasi umum yang tergolong unik dan menjadi andalan bagi warga untuk berpergian keluar Kota Waingapu. Foto: dok. Agung Pambudhy/detikcom



Meskipun bentuk bus moncong sudah tergolong usang, namun moda transportasi tersebut ternyata memiliki cerita tersendiri.

Seorang pengemudi bus moncong, Johan mengatakan moda transportasi tersebut pernah mengalami masa jasanya sekitar tahun 1990-an sampai 2000-an awal. Saat itu, banyak masyarakat yang memanfaatkan moda transportasi tersebut untuk berpergian keluar kota.

"Tahun 1990-an ini masih jaya bus pertama di sini. Sekarang semakin pudar karena karena dimakan umur dan terlalu lama," kata Johan saat ditemui Tim Tapal Batas detikcom di Waingapu, NTT, beberapa waktu lalu.

Pria yang telah menjadi supir bus moncong puluhan tahun ini menceritakan pada masa kejayaannya, pengemudi bus moncong bisa membawa uang yang cukup besar dari moda transportasi tersebut. Namun kini, pendapatannya menurun drastis.

"Dulu Dulu pas jaya-jayanya bisa bawa pulang Rp 2 jutaan sehari kotor. Kalau sekarang paling sekarang sudah terlalu banyak bus Rp 500 ribu kotor," ungkapnya.

Dia mengatakan saat ini, ongkos bus moncong berkisar Rp 30 ribuan untuk satu penumpang. Namun menariknya, bus ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengangkut kendaraan seperti motor yang biayanya dipatok Rp 100 ribu per kendaraan. Adapun motor biasanya diangkut di bagian belakang dan ada juga yang dimasukan ke dalam bus.

"Bus bisa angkut dua motor, satu di belakang satu di dalam. Angkut motor Rp 100 ribu per motor," jelasnya.

Selain itu, untuk operasional bus tersebut, dia menjelaskan salam satu trayek biasanya terdapat tiga anggota dengan rincian tugas satu supir dan dua kenek. Dia mengaku untuk koordinasi bersama kenek biasanya memanfaatkan layanan WhatsApp.

Menariknya, dia mengatakan bus yang dikendarainya ini juga pernah dimanfaatkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno saat berkampanye di Waingapu. Seingat Johan, bus yang dikendarainya pernah dipakai oleh Megawati ketika berpasangan dengan Prabowo Subianto saat pilpres beberapa waktu silam.

"Tahun berapa kayanya waktu berpasangan dengan Pak Prabowo. Pokoknya tahun berapa lupa, dia (Megawati) datang di sini. Dia sudah ketua PDIP," tuturnya.

Bus moncong ini menjadi moda transportasi umum yang tergolong unik dan menjadi andalan bagi warga untuk berpergian keluar Kota Waingapu. Foto: dok. Agung Pambudhy/detikcom



Dia mengatakan momen tersebut pun terus diabadikan dengan menuliskan 'Kursinya Ibu Mega' di bagian bawah kursi yang pernah diduduki oleh Megawati.

"Ini bus Megawati pernah naik bus ini. Masih ada kursinya ada tulisan Ibu Mega," tutupnya.

Sebagai informasi tambahan, jaringan internet yang hadir di sekitar Waingapu tidak terlepas dari hasil proyek BTS 4G Bakti Kominfo. Terdapat 89 unit BTS 4G di Kabupaten Sumba Timur itu dibangun pada tahun anggaran 2021/2022.

Sementara, satu unit menara induk dibangun di Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai dekat Network Operation Center (NOC) Palapa Ring pada 2019. Menara induk itu berfungsi untuk menyebarkan jaringan internet Palapa Ring ke BTS-BTS kemudian ke desa-desa seperti di Desa Pambota Jara tempat Bukit Warinding

detikcom bersama Bakti Kominfo mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com.



Simak Video "Mengenal Syalisatul, Perempuan Visioner Pendiri Rumah Batik di Wawonii"

(prf/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork