Jangan Biarkan Sopir Bus Pariwisata Tidur di Bagasi, Bahaya!

Bukan rahasia jika sopir bus pariwisata memiliki ruang khusus di bagasi untuk tidur. Para sopir ini tidak hanya tidur di bagasi saat bus parkir di tempat tujuan. Mereka juga sering tidur di bagasi saat bus dalam perjalanan.

Namun ternyata hal ini berbahaya bagi keselamatan penumpang. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pun sudah mengimbau agar sopir tidak lagi tidur di bagasi bus. Simak alasannya dalam artikel ini.

Alasan Sopir Bus Tidak Boleh Tidur di Bagasi

Dirangkum dari sejumlah pemberitaan detikcom, berikut ini beberapa alasan sopir bus tidak boleh tidur di bagasi.

1. Bukan Tempat untuk Orang

Bagasi bus didesain sebagai tempat meletakkan barang bawaan penumpang, bukan untuk orang. Sopir biasanya sudah disediakan tempat di bagian paling belakang tempat duduk penumpang.

Dilansir dari detikSumut, Satlantas Polres Asahan dalam operasi pemeriksaan bus pada Kamis (28/4/2022), menemukan sopir yang tidur di dalam bagasi.

Sopir itu pun diminta untuk tidak membiasakan tidur di bagasi, sebab bagasi bukan tempat untuk penumpang, termasuk sopir.

2. Tidak Bisa Nyenyak

Dalam keterangan resmi KNKT pada 19 Maret 2022, ada catatan penting mengenai kelayakan tempat istirahat sopir. KNKT menilai sopir tidak akan tidur nyenyak di dalam bagasi. Jika tidur tidak nyenyak, maka tubuh tidak akan memproduksi hormon drakula (dracula hormone melatonin).

"Definisi beristirahat yang benar itu adalah pengemudi harus benar-benar tidur (deep sleep) posisi badan semuanya relaks, karena dengan deep sleep itu hormon drakula akan diproduksi tubuh secara optimal dan dengan begitu ketika kita bangun badan kita akan terasa segar," terang Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono.

3. Memicu Micro Sleep

Jika tidur tidak nyenyak, ini akan memicu kelelahan pada sopir. Padahal aktivitas perjalanan sopir sangat panjang sehingga istirahat mereka harus berkualitas.

Jika tidak, dikhawatirkan sopir secara tiba-tiba tertidur dalam beberapa detik atau yang disebut micro sleep dan menurunnya tingkat kewaspadaan. Dalam beberapa detik inilah keselamatan dan nyawa penumpang bisa terancam.

4. Tempat Istirahat Harusnya Tersedia di Objek Wisata

KNKT menyebut telah mengirimkan surat kepada Kementerian Pariwisata agar memberikan imbauan kepada objek-objek pariwisata agar menyediakan tempat istirahat.

Sebab ketika sampai di tempat tujuan wisata, sopir biasanya tidur di bagasi atau tempat seadanya. Begitu pula ketika penumpang menginap di hotel, sopir tidak mendapatkan tempat layak untuk tidur.

Tempat Tidur Sopir di Dalam Bus

Di dalam bus, sopir sudah disediakan tempat tidur bagi sopir. Tempat tidur ini biasa disebut 'kandang macan'. Letaknya di paling belakang tempat duduk penumpang. Di situlah sopir biasa beristirahat merebahkan punggungnya.

Selain kandang macan, sopir juga terbiasa tidur di bagasi, baik saat bus berhenti maupun bus berjalan. Oleh karenanya, penumpang biasanya hanya dapat menaruh barang di bagasi kiri, sedangkan bagian kanan dikosongkan.

Pada bagasi ini disediakan tempat tidur kecil sehingga sopir bisa lebih nyaman. Ada juga yang menambahkan kipas angin. Masih ada lubang udara dan AC juga masih terasa sehingga sopir tidak terlalu pengap.

Fariz, seorang sopir bus yang sempat diwawancarai detikOto beberapa bulan lalu, mengatakan bagasi tidak nyaman ketika digunakan tidur sambil bus berjalan. Sebab guncangan bus akan sangat terasa. Beberapa sopir memiliki fobia terkait ruang sempit sehingga tak mau tidur di bagasi.

"Kalau pengemudi sudah capek, biasanya tidur mah tidur aja. Apalagi enak, kaki bisa selonjoran. Ruang bagasinya juga ada lubang udara dan juga AC-nya (jadi nggak engap)," sambung Fariz beberapa waktu lalu.

Nah, itulah tadi telah kita ketahui alasan mengapa sopir bus pariwisata maupun bus AKAP tidak boleh tidur di bagasi. Ini membuat istirahat sopir tidak optimal, sehingga berbahaya bagi keselamatan penumpang.