Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation, bagian dari perusahaan Daimler Truck AG akan menghadirkan program swap baterai untuk truk eCanter. Kendati baterai truk itu punya bobot besar daripada sepeda motor listrik.
MFTBC berencana melakukan proof of concept (PoC) dengan sistem penukaran baterai di Jepang. Pabrikan asal Jepang itu bekerja sama dengan Ample, perusahaan yang memiliki teknologi swap baterai beserta stasiun penukarannya.
Skemanya berbeda, jadi konsumen tidak harus membeli baterai. Namun hanya perlu membayar seberapa jauh jarak yang ditempuh memakai baterai tersebut.
"Kalau beli penyimpanan baterai, EV dan charger, semua itu akan lebih mahal untuk mengambil stasiun ini. Tetapi kita tidak akan menjualnya seperti itu. Anda hanya perlu membayarnya (per) 1 kilometer, jadi konsumen akan berlangganan dan membayarnya per 1 km itu termasuk energy, baterai, stasiun. Jadi kita bicara truk sebagai services, mereka bisa membeli truknya tapi tidak dengan stasiun dan baterainya," terang Simon Schmid, ZEV Ecosystem Daimler Truck Asia di Tokyo, Jepang, Rabu (25/10/2023).
Dia menjelaskan swap baterai itu merupakan opsi tambahan. Konsumen masih bisa mengisi baterai dengan dicolokkan ke listrik langsung menggunakan arus AC.
"Ya, jadi selain swap baterai, eCanter ini juga masih bisa diisi melalui charging port," jelas dia.
Baterai yang dipamerkan dalam Japan Mobility Show 2023 tersebut memiliki kapasitas 40 kWh. Simon menjelaskan modul baterainya berbeda dengan eCanter yang sudah dijual di pasaran. Kapasitas baterainya masih sama, tetapi modul baterainya dibagi menjadi 8 bagian yang dimasukkan ke dalam empat wadah baterai.
"Dan ini dari model yang sudah ada, 5 kWh di 8 modul ditempatkan dalam empat wadah (battery pack). Setiap wadah (battery pack) ada dua modul, jadi ada empat wadah dari (total) 8 modul itu," jelas Simon.
Swap baterai opsi tambahan
Simon menjelaskan hadirnya swap baterai itu bukan satu-satunya solusi untuk menyelesaikan masalah jarak tempuh pada truk logistik. Semua dikembalikan pada kebutuhan konsumen.
"Kalau kalian punya tiga shift, kalian butuh swap, karena hanya butuh waktu 5 menit untuk menggantinya. Semua tergantung kebutuhan konsumen," jelas dia.
Simon menjelaskan swap baterai bakal lebih tepat sesuai kebutuhan konsumen jika memakai wise systems. Ini merupakan artificial intelligence berkendara, yang disebut bisa meningkatkan efisiensi atau akurasi. Wise systems itu nantinya menggunakan data yang dikumpulkan dari armada truk untuk diproyeksikan bagaimana kinerja armada di masa depan.
"Sistem AI itu bisa tahu tipe apa karakter mengemudi, bobot, sampai jarak yang dibutuhkan, kalau ini bisa dikombinasikan dengan stasiun (baterai), nantinya bisa direkomendasikan berapa kebutuhan baterai (modulnya), hasilnya bisa lebih optimum. Apa yang kita lakukan adalah customer centric," tambahnya lagi.
Proses kerja swap baterai
Dalam amatan detikcom di booth Fuso, sistem swap baterai dari Ample itu menggunakan mekanisme otomatis. Seluruh pergantian baterai menggunakan sistem robot.
Pertama-tama truk listrik eCanter itu diangkat menggunakan mesin pengangkat hidrolik. Kemudian 'tangan' robot itu keluar dari stasiun swap baterai bertugas mencopot baterai eCanter yang berada di tengah.
Menariknya stasiun pengisian swap baterai itu juga berguna seperti power bank, yang bisa mengisi ulang baterai yang kosong. Proses penggantian baterai diklaim hanya memakan waktu selama lima menit saja.
Bisa kustom baterai
Baterai yang dipamerkan dalam agenda tersebut memiliki kapasitas 40 kWh. Simon menjelaskan modul baterainya berbeda dengan eCanter yang sudah dijual di pasaran. Kapasitas baterainya masih sama, tetapi modul baterainya dibagi menjadi 8 bagian yang dimasukkan ke dalam empat wadah baterai. Namun ke depan bisa disesuaikan dengan kebutuhan konsumen misalnya hanya menggunakan dua atau tiga modul.
"Dan ini dari model yang sudah ada, 5 kWh di 8 modul ditempatkan dalam empat wadah (battery pack). Setiap wadah (battery pack) ada dua modul, jadi ada empat wadah dari (total) 8 modul itu," jelas Simon.
"Swap baterai menariknya bisa membuat baterai sesuai permintaan, artinya sekarang ada 8 modul, saya bisa membuat 2 atau tiga modul dalam satu truk yang sama."
"Jadi dengan itu menambah muatan tapi bobot baterai berkurang juga," jelas dia.
Simak Video "1.000 Truk Bersatu: Jambore Nasional Canter Mania ke-11"
(riar/lth)