Hore! Beli Ferarri Kini Bisa Pakai Bitcoin

Billy Jonathan - detikOto
Selasa, 24 Okt 2023 20:05 WIB
Ilustrasi Ferrari Roma Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Ferrari selama ini dikenal sebagai produsen mobil yang memiliki kebijakan ketat, tampaknya wajah tersebut akan berubah ketika mereka menerima pembayaran dengan mata uang kripto untuk pembelian mobil mereka di Amerika Serikat.

Sebagai informasi, Ferrari bukan yang pertama dalam hal ini. Sebelumnya, beberapa dealer otomotif seperti BMW, Tesla dan Lamborghini telah menerima mata uang kripto sebagai bentuk pembayaran untuk pembelian mobil-mobil mereka. Meski begitu, pada awalnya perusahaan-perusahaan blue-chip ini menghindari mata uang kripto karena fluktuasi harga bitcoin dan token lain dianggap tidak cocok untuk keperluan perdagangan.

Selama ini Ferrari dikenal sebagai pemain yang sangat hati-hati dalam bisnis otomotif. Oleh karena itu, keputusan ini dipastikan bukan langkah sembarangan.

Produsen mobil asal Italia tersebut akan menerima pembayaran dalam bentuk bitcoin, ethereum, dan USDC. Transaksi ini akan dikelola oleh BitPay sebagai perantara. BitPay akan mengonversi pembayaran kripto menjadi uang mata uang konvensional dan juga memastikan bawah mata uang digital tersebut tidak berkaitan dalam kegiatan ilegal atau digunakan untuk menghindari pembayaran pajak.

Dikutip Reuters, Chief Marketing dan Commercial Officer Ferrari, Enrico Galliera mengatakan bahwa menggunakan mata uang kripto adalah salah satu cara untuk mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan oleh penggunaan uang kertas konvensional. Langkah ini juga merupakan upaya untuk mengurangi jejak karbon melalui penggunaan perangkat lunak baru dan sumber energi terbarukan yang lebih besar.

Ferrari Roma yang dites secara dinamis oleh tim detikOto di Area GBK, Jakarta. Foto: Grandyos Zafna

"Target kami untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2030 di seluruh rantai nilai kami sudah terkonfirmasi," kata Galliera dalam sebuah wawancara yang dilansir Reuters.

Selain itu, Galliera juga mengatakan keputusan ini diambil sebagai respons terhadap permintaan dari pasar dan dealer, karena banyak pelanggan mereka telah berinvestasi dalam mata uang kripto. Dia juga menekankan bahwa sebagian besar dealer Ferrari di AS telah menerima atau akan menyetujui skema tersebut.

"Beberapa di antaranya adalah investor muda yang membangun kekayaan mereka melalui mata uang kripto. Beberapa lainnya adalah investor yang lebih tradisional, yang ingin mendiversifikasi portofolionya," ujar Galliera.

"Ini akan membantu kami terhubung dengan orang-orang yang belum tentu merupakan klien kami namun mungkin mampu membeli Ferrari," ucapnya dengan optimis.

Amerika Serikat merupakan salah satu pasar terbesar bagi Ferrari. Meskipun dampak dari penerimaan mata uang kripto ini sulit untuk diprediksi secara pasti, langkah ini menunjukkan bahwa industri otomotif terus beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan zaman.

Bicara harga, Galliera menjelaskan bahwa harga mobil Ferrari akan tetap sama, tidak ada perubahan terlepas dari jenis pembayaran yang dipilih konsumen. Contohnya, Ferrari termurah saat ini, yaitu model Roma dengan harga $225.000 atau sekitar Rp 3,5 Miliar, akan tetap memiliki harga yang sama, bahkan jika pembeli memilih untuk membayar dengan mata uang kripto.

"Harga tidak akan berubah, tidak ada biaya, tidak ada biaya tambahan jika Anda membayar melalui mata uang kripto," jelas dia.



Simak Video "Video: Mobil Towing Angkut Ferrari Terguling di Tol Cengkareng "

(lth/lth)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork