Pabrikan non Jepang memanaskan industri otomotif Tanah Air di segmen elektrifikasi khususnya battery electric vehicles (BEV). Harganya bahkan bisa menyentuh di bawah Rp 200 juta. Toyota sebagai raksasa otomotif merespons santai kehadiran mobil BEV yang menjangkau pembeli mobil pertama.
Seiring berjalannya waktu, mobil listrik yang mulanya hanya tersedia di level miliaran rupiah kini bisa ditebus di bawah Rp 200 juta.
Mayoritas mobil listrik harga terjangkau saat ini dipegang oleh brand China. Misalnya Seres E1 yang Dijual seharga Rp189 juta - Rp219 juta, Wuling Air EV dibanderol Rp188,9 juta - Rp299,5 juta, Neta V dengan harga Rp379 juta dan DFSK Gelora E Rp350 juta - Rp399 juta. Di sisi lain, brand Korea Selatan juga tak mau ketinggalan, Hyundai Ioniq 5 yang banderolnya mulai Rp700 jutaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toyota sebagai raksasa otomotif menjalani strategi multi pahtway dari hybrid, plug in hybrid, dan BEV. Tapi untuk mobil listrik, Toyota baru memasarkan bZ4x yang dijual Rp 1,1 miliar.
"Sekali lagi, its time for everyone. Apakah memang semua customer di Indonesia mau membeli mobil listrik? Saya rasa belum. Sebagian, beberapa persen, mungkin iya. Makanya kita menyediakan juga mobil listrik dan pilihan-pilihan lainnya juga," kata Anton saat ditemui di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara beberapa waktu yang lalu.
"Jadi tapi kita tidak hanya orang-orang tertentu. Target kita kepada seluruh masyarakat Indonesia. Jadi kita memberikan pilihan," sambung dia.
Dalam data yang disampaikan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik di Indonesia kian bertumbuh. Mobil listrik terjual 687 unit di 2021, 10.327 unit pada 2022, dan 6.920 unit di Januari-Juli 2023.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan posisi harga mobil listrik saat ini belum bisa menjangkau kebanyakan kantong orang Indonesia. Faktanya mayoritas pembeli mobil pertama di pasar otomotif Tanah Air lahir dari kendaraan Low Cost Green Car (LCGC).
"Para pembeli mobil listrik ini umumnya bukan first time buyer, mereka adalah konsumen yang sudah memiliki lebih dari satu kendaraan bermotor, dan ini (mobil listrik) adalah alternatif bagi mereka," kata Kukuh dalam diskusi Tantangan dan Peluang Adopsi Kendaraan Listrik di Indonesia, Rabu (6/9/2023).
Dia menjelaskan pangsa pasar terbesar di Indonesia berada di level Rp 300 juta ke bawah. Modelnya pun beragam dari city car, low MPV, hingga low SUV. Sedangkan mobil listrik di bawah Rp 300 juta saat ini modelnya terbatas, kapasitas penumpangnya juga tidak lebih dari lima orang.
"Dari sisi harga, sekitar 62 persen itu pasar otomotif di Indonesia berada pada level Rp 300 juta ke bawah. Sementara saat ini kendaraan listrik masih di atasnya," kata Kukuh.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?