Pertamina Mau Jual Bioetanol, Bahan Baku Tebu Cukup?

Luthfi Anshori - detikOto
Jumat, 14 Jul 2023 20:10 WIB
Pemerintah siapkan bahan bakar Bioetanol. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Pertamina dikabarkan bakal menjual bahan bakar minyak campuran tebu alias Bioetanol dalam waktu dekat ini. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mempertanyakan ketersediaan sumber bahan baku tebunya.

Bioetanol sebenarnya bukan barang baru. Menurut Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, bahan bakar Bioetanol sudah digunakan di Brasil dan terbukti sukses. Dilansir dari berbagai sumber, penggunaan bahan bakar Bioetanol di Brasil bahkan sudah berlangsung selama 30 tahun. Bahkan Brasil sudah mengekspor Bioetanol ke sejumlah negara.

Dan kebetulan, di Brasil cukup banyak mobil-mobil buatan Indonesia yang dikirim ke negara penggila sepakbola itu, sehingga dengan demikian, mesin-mesin mobil di Indonesia cukup kompatibel dengan bahan bakar Bioetanol.

Ketiga dari kiri: Ketum Gaikindo Yohannes Nangoi Foto: Ferdinan

"Bioetanol itu insipirasinya kan dari Brasil. Karena Brasil itu kan mesin mobilnya dari Indonesia, tapi dia dipakai di sana dengan Bioetanol dari tebu. Itu sebabnya Indonesia juga memikirkan ke arah sana," kata Nangoi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Untuk mesin-mesin mobil di Indonesia, menurut Nangoi perlu dilakukan sedikit modifikasi supaya bisa menenggak Bioetanol. Tapi itu tidak terlalu sulit. "Bisa dimodifikasi. Tapi nggak terlalu susah. Itu sama kayak mesin diesel yang diganti-ganti sedikit untuk bisa pakai Biofuel," jelas Nangoi.

Di sisi lain, Gaikindo memiliki pertanyaan seputar ketersediaan bahan baku tebu untuk Bietanol ini. Pasalnya, Indonesia bukan negara penghasil tebu dalam jumlah yang besar. Sementara untuk kebutuhan gula yang terbuat dari tebu saja masih impor.

"Kita lagi mencoba dulu. Karena kan Bioetanol sendiri belum tersedia. Karena Indonesia kan tebunya masih kurang, untuk (kebutuhan) gula aja kita masih impor. Jadi mesti ditemukan dulu (bahan bakunya), Bioetanol-nya mau Bioetanol dari mana?," tanya Nangoi.

"(Kalau pakai) tebu kan nggak mungkin cukup, karena Indonesia aja masih kurang, penghasilan tebunya masih kurang," sambung dia.

Di pemberitaan detikcom sebelumnya, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, Pertamina akan meluncurkan produk Bioetanol yang merupakan campuran Pertamax dengan etanol 5%. Produk ini memiliki oktan atau research octane number yang lebih tinggi dari Pertamax yakni 95.

Dia mengatakan, secara oktan memang produk baru itu sama dengan Pertamax Plus. Namun, produk yang baru memiliki kandungan yang beda dengan Pertamax Plus. "Iya secara oktan, hanya kandungannya yang beda," katanya kepada detikcom, Senin (12/6/2023).

Ia mengkonfirmasi, perbedaan kandungan yang dimaksud ialah adanya etanol dalam BBM tersebut. "Iya (Pertamax Plus tidak pakai etanol)," sambung Fadjar.

Nama produk baru itu sendiri belum diketahui. Fadjar mengatakan, nama produk baru akan disampaikan ketika peluncuran.

Sebagai catatan, Pertamax Plus sudah tak dijual di SPBU sejak 2016 lalu. Hal itu dikarenakan pada tahun yang sama Pertamina mengeluarkan produk BBM baru dengan oktan yang lebih tinggi.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meluncurkan program bioetanol tebu untuk ketahanan energi pada 4 November 2022. Kala itu, Jokowi berharap, program bioetanol ini dapat berjalan sesuai rencana, dimulai dari bioetanol 5% (E5) pada BBM kemudian meningkat E10, E20 dan seterusnya.

Program bioetanol tebu untuk ketahanan energi diproyeksikan dapat menjadi solusi peningkatan jumlah produksi bioetanol nasional dari 40 ribu kiloliter di tahun 2022 menjadi 1,2 juta kiloliter di tahun 2030 dan menjadi potensi campuran BBM jenis minyak bensin. Hal ini didasarkan pada studi yang dilakukan di Brazil, energi yang dihasilkan dari 1 ton tebu setara dengan 1,2 barel crude oil.

"Kalau tebu ini berhasil, kemudian B30 sawit itu bisa ditingkatkan lagi, ini akan memperkuat ketahanan energi negara kita, Indonesia," ucap Jokowi dikutip dari laman Kementerian ESDM.



Simak Video "Respons Jokowi soal Luhut Minta Pertamina Akuisisi Perusahaan di Brasil"

(lua/dry)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork