Di rumahnya sendiri di Korea Selatan, Hyundai menjadi raja otomotif. Penjualan Hyundai tak terbendung. Sebabnya, masyarakat Korea lebih menyukai merek lokal ketimbang merek luar negeri.
Di jalanan Korea, kami lebih sering melihat mobil berlogo Hyundai atau Kia, meski sesekali ada merek luar negeri. Dikutip dari data yang disajikan Marklines, Hyundai memegang pangsa pasar lebih dari 50 persen di Korea Selatan. Bahkan, hampir 90 persen pasar otomotif di Korea dikuasai Hyundai dan anak usahanya, Kia.
Pada Juni 2023 lalu, Hyundai melepas 70.163 unit mobil baru ke pasar. Angka itu menyumbang 52,4 persen dari total penjualan mobil di Korea yang mencapai 133.803 unit bulan lalu.
Ternyata, orang Korea lebih cinta merek lokal ketimbang merek luar negeri. Itu dikatakan oleh Kim Su Jin atau yang akrab dikenal Jessie, pemandu wisata selama perjalanan kami di Korea Selatan, Selasa (11/7/2023).
"Kalau mau beli mobil, orang Korea berpikir merek Korea dulu. Itu sifat orang Korea. Nomor satu selalu Hyundai, Kia nomor dua," kata Jessie.
Dikutip Korea Herald, Hyundai dan Kia, menguasai pangsa pasar hampir 90 persen tahun lalu dengan total penjualan sebanyak 1,39 juta unit. Mobil listrik mereka menyumbang penjualan cukup besar pada tahun 2022. Tahun lalu, Hyundai menjual 688.884 unit dan Kia sebanyak 541.068 unit.
"Di masa lalu, Korea Selatan telah menjadi pusat strategis bagi GM (General Motors) dan Renault untuk memperluas pijakan mereka ke Asia Timur," kata Kim Pil-su, seorang profesor teknik otomotif di Universitas Daelim.
"Dengan Hyundai dan Kia meluncurkan mobil berkualitas dengan harga lebih murah, posisi strategis kedua merek tersebut (GM dan Renault) menjadi diragukan karena mobil mereka kehilangan daya saing harga," jelasnya.
Mobil buatan GM seperti Chevrolet Impala dan Malibu sempat booming dan menikmati popularitas di Korea karena harganya lebih murah. Namun, hal itu tidak berlaku lagi untuk saat ini.
Simak Video "Video Fakta-fakta Kecelakaan Maut Ioniq di Tol JORR yang Tewaskan 3 Orang"
(rgr/lth)