Indonesia bisa mengekspor mobil ke benua Australia lewat produk garapan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Karawang, Jawa Barat. Negeri Kanguru itu lebih senang dengan mobil bergaya Sport Utility Vehicles (SUV). Nah, sudah berapa banyak mobil yang diekspor Toyota Indonesia ke Australia?
Toyota menjadi kendaraan dengan market share tertinggi di Australia dengan penjualan pada tahun 2022 sebesar 231.050 unit (21,36%). Saat ini Toyota Indonesia telah berhasil mengirimkan 1.209 unit Fortuner sejak peluncuran ekspor perdana Presiden pada 15 Februari 2022 yang lalu.
Lebih lanjut diterangkan oleh Direktur Hubungan Eksternal PT TMIIN, Bob Azam, masyarakat Australia punya karakteristik pembeli SUV berdasarkan kapasitas mesin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia (Australia) lebih SUV, jadi Australia ada dua marketnya, yang urban yang ada di luar Australia dia butuh cc besar, tapi ada juga di perkotaan yang butuh cc kecil, tapi dia memang NCAP-nya, standar engine-nya Euro 5 jadi perlu ada penyesuaian-penyesuaian," ujar Bob saat ditemui di Karawang, Jawa Barat.
Di sisi lain Toyota Indonesia baru merilis Yaris Cross sekaligus mengapalkan mobil itu ke wilayah Asia dan Amerika Latin. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang berharap mobil baru ini juga jadi produk buatan Karawang yang diekspor ke Australia.
Baca juga: Toyota: Siapa Bilang Rush Discontinue? |
"Saya mendapatkan laporan bahwa market di Australia kebutuhan atau demand terhadap SUV cukup tinggi, mereka baru mencukupi SUV yang besar, tapi SUV Small size demand-nya masih luar biasa, itu jadi perhatian kita. Dan kita ini kalau sudah ekspor ke Australia itu merupakan sebuah achievement sendiri," jelas Agus.
Bob mengatakan untuk ekspor diperlukan kolaborasi dengan brand lain. Satu hal yang menjadi perhatian ialah biaya logistik ke negara tujuan.
"Kita akan studi terus, pasar Australia itu agak beda karena mereka pasar negara maju. Tapi ekspor itu akan lebih kuat kalau yang ekspor jangan Toyota saja tapi semua brand sama-sama ekspor supaya logistik akan lebih efisien, kalau cuma kita saja logistiknya tidak efisien," jelas Bob.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?