Gawat! 560 Ribu Nissan X-Trail, Serena, dan Leaf Alami Masalah, Indonesia Aman?

Jakarta -

Nissan Motor Co melakukan kampanye keselamatan dengan menarik lebih dari 500 ribu model Serena dan X-Trail. Mobil listrik terlarisnya, Nissan Leaf juga masuk dalam program penarikan kembali. Bagaimana statusnya di Indonesia?

Nissan melakukan recall kepada lebih dari 500,000 unit Serena dan X-trail produksi 2010-2017 atas indikasi kerusakan pada sistem Idling Stop kendaraan. Fitur tersebut bisa mematikan mesin secara otomatis saat diam.

Recall juga dilakukan pada lebih dari 60,000 unit Nissan Leaf produksi tahun 2017-2023. Pada rentang model tersebut adanya kesalahan pada manual pengemudinya, yang mengakibatkan dalam manual memberikan instruksi palsu tentang cara mengoperasikan Defroster, -- perangkat atau sistem yang dirancang untuk memanaskan jendela atau kaca depan kendaraan dengan tujuan menghilangkan akumulasi es atau kelembapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika mengikuti instruksi manual tersebut dapat menyebabkan "penurunan kinerja defroster". Sebab saat kecepatan kipas maksimum harus diaktifkan tapi hal itu akan mengakibatkan pemanas memasuki mode fail-safe dan output defroster akan terbatas.

Meski masalah ini terdengar sepele, namun masih dianggap cukup serius bagi Nissan untuk mengeluarkan recall untuk semua mobil yang terkena dampak.

PT. Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) sebagai distributor kendaraan Nissan di Indonesia memberikan klarifikasi terkait dengan berita yang bersumber dari Nissan Motor Co tersebut. Recall tidak berlaku dan tidak berdampak terhadap produk yang dipasarkan di Indonesia. Sebab Nissan Serena dan X-trail di Indonesia tidak memiliki fitur Idling Stop, kemudian fitur Defroster tidak terpasang pada semua produk Nissan Leaf di Indonesia.

"Kami terus menjaga komitmen dan kepercayaan yang diberikan konsumen dengan senantiasa memberikan layanan dan produk terbaik, sehingga jika terdapat permasalahan dari produk Nissan yang dibutuhkan untuk dilakukan penarikan kembali (recall) tentunya kami akan membuat pengumuman secara resmi." ujar Tan Kim Piauw selaku Chief Executive Officer (CEO) dalam keterangannya dikutip Selasa (7/3/2023).

(riar/din)