Harga mobil dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Penyebabnya bisa macam-macam, mulai dari inflasi, perubahan pajak, hingga penambahan fitur dan teknologi di tubuh kendaraan. Salah satu contohnya jajaran mobil yang menghuni segmen Low Cost Green Car (LCGC). Kalau dulu harga LCGC masih di kisaran Rp 100 jutaan kini sudah mendekati Rp 200 juta.
Direktur Pemasaran PT Honda Prospect Motor (HPM) secara tidak langsung mengatakan, mobil dengan harga Rp 200 juta masih bisa dikatakan murah. Sebab, daya beli konsumen pemula atau first buyer saat ini ada di rentan harga tersebut.
"Mobil dengan harga sampai Rp 200 juta itu masih masuk ke konsumen first buyer (pemula)," ujar Yusak Billy saat ditemui di Kemayoran, Jakarta Pusat, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Diketahui, di segmen mobil murah atau LCGC, HPM masih mengandalkan Honda Brio Satya yang dibanderol mulai Rp 159 jutaan hingga Rp 189 jutaan (on the road Jakarta). Mereka belum bisa memastikan, sampai kapan harga kendaraan tersebut bisa bertahan di bawah Rp 200 juta.
"Nanti kita lihat seperti apa ya, biaya produksi memang naik sih, karena tahu lah, logistik seperti apa, inflasi seperti apa. Tapi bukan semata-mata karena itu kita langsung naikkan ya, tentu ada banyak efisiensi yang kita lakukan secara internal," ungkapnya.
Menurut Yusak, meski harganya terus naik, namun mobil-mobil entry level di Indonesia mendapat sejumlah tambahan fitur. Sehingga, kenaikan harga dirasa cukup pantas.
"Mereka akan tahu lah, jadi apa yang dijual memang value for money sekali," tegasnya.
Harga Mobil LCGC Direncanakan Naik
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dikabarkan akan mengerek harga low cost green car atau LCGC di Indonesia. Meski belum ada aturan pasti, namun kenaikannya kemungkinan Rp 5 juta per unit kendaraan.
![]() |
Kenaikan harga LCGC sebelumnya direncanakan 5 persen. Namun, Kemenperin kemudian meralat dan menyebut kenaikannya hanya Rp 5 juta. Itu mempertimbangkan kenaikan bahan baku kendaraan seperti logam, plastik dan lainnya.
Meski LCGC yang berstatus sebagai kendaraan kaum pemula mau naik, namun Yusak yakin, daya beli konsumen terhadap mobil tersebut masih tetap tinggi.
"Kalau kita lihat, kenapa itu perlu adjustment, karena kualitas produk sangat penting. Jadi kalau dengan kenaikan nanti adjustment ada, saya rasa konsumen akan mengerti ya, karena mobil kami value of money," kata dia.
(sfn/dry)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah