Mobil Harga Rp 200 Juta Masih Murah atau Sudah Kemahalan?

Mobil Harga Rp 200 Juta Masih Murah atau Sudah Kemahalan?

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Kamis, 02 Mar 2023 12:39 WIB
Honda Brio RS Urbanite Edition terbaru diperkenalkan di Indonesia, Rabu (21/4/2022).
Mobil harga Rp 200 juta dianggap masih masuk ke kelas konsumen pemula. Foto: Honda Prospect Motor
Jakarta -

Harga mobil dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Penyebabnya bisa macam-macam, mulai dari inflasi, perubahan pajak, hingga penambahan fitur dan teknologi di tubuh kendaraan. Salah satu contohnya jajaran mobil yang menghuni segmen Low Cost Green Car (LCGC). Kalau dulu harga LCGC masih di kisaran Rp 100 jutaan kini sudah mendekati Rp 200 juta.

Direktur Pemasaran PT Honda Prospect Motor (HPM) secara tidak langsung mengatakan, mobil dengan harga Rp 200 juta masih bisa dikatakan murah. Sebab, daya beli konsumen pemula atau first buyer saat ini ada di rentan harga tersebut.

"Mobil dengan harga sampai Rp 200 juta itu masih masuk ke konsumen first buyer (pemula)," ujar Yusak Billy saat ditemui di Kemayoran, Jakarta Pusat, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Honda Brio Satya/ Honda BrioHonda Brio Foto: dok. Honda Prospect Motor

Diketahui, di segmen mobil murah atau LCGC, HPM masih mengandalkan Honda Brio Satya yang dibanderol mulai Rp 159 jutaan hingga Rp 189 jutaan (on the road Jakarta). Mereka belum bisa memastikan, sampai kapan harga kendaraan tersebut bisa bertahan di bawah Rp 200 juta.

"Nanti kita lihat seperti apa ya, biaya produksi memang naik sih, karena tahu lah, logistik seperti apa, inflasi seperti apa. Tapi bukan semata-mata karena itu kita langsung naikkan ya, tentu ada banyak efisiensi yang kita lakukan secara internal," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Yusak, meski harganya terus naik, namun mobil-mobil entry level di Indonesia mendapat sejumlah tambahan fitur. Sehingga, kenaikan harga dirasa cukup pantas.

"Mereka akan tahu lah, jadi apa yang dijual memang value for money sekali," tegasnya.

Harga Mobil LCGC Direncanakan Naik

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dikabarkan akan mengerek harga low cost green car atau LCGC di Indonesia. Meski belum ada aturan pasti, namun kenaikannya kemungkinan Rp 5 juta per unit kendaraan.

Penjualan mobil di Indonesia masih didominasi merek-merek Jepang. Mobil terlaris selama September 2017 itu adalah Toyota Avanza (8.083 unit), Toyota Calya (5.147 unit), Toyota Kijang Innova (4.977 unit), Daihatsu Sigra (3.878 unit), Honda Brio Satya (3.559 unit), Daihatsu Granmax Pikap (3.547 unit), Daihatsu Xenia (3.115 unit), Suzuki Carry MT Pikap (3.068 unit), Honda HR-V (2.864 unit), Suzuki Ertiga (2.713 unit), Daihatsu Ayla (2.561 unit), Honda BR-V (2.471 unit), Mitsubishi Pajero Sport (2.328 unit), Honda Mobilio (2.031 unit), Toyota Fortuner (1.963 unit). Honda CR-V (1.713 unit), Suzuki APV (1.615 unit), Toyota Sienta (1.612 unit), Toyota Agya (1.496 unit), dan Toyota Rush (1.441 unit).Honda Brio. Foto: Niken Purnamasari

Kenaikan harga LCGC sebelumnya direncanakan 5 persen. Namun, Kemenperin kemudian meralat dan menyebut kenaikannya hanya Rp 5 juta. Itu mempertimbangkan kenaikan bahan baku kendaraan seperti logam, plastik dan lainnya.

Meski LCGC yang berstatus sebagai kendaraan kaum pemula mau naik, namun Yusak yakin, daya beli konsumen terhadap mobil tersebut masih tetap tinggi.

"Kalau kita lihat, kenapa itu perlu adjustment, karena kualitas produk sangat penting. Jadi kalau dengan kenaikan nanti adjustment ada, saya rasa konsumen akan mengerti ya, karena mobil kami value of money," kata dia.




(sfn/dry)

Hide Ads