Ada Subsidi Mobil Listrik, Hyundai-Wuling Bakal Panen

ADVERTISEMENT

Ada Subsidi Mobil Listrik, Hyundai-Wuling Bakal Panen

Dina Rayanti - detikOto
Kamis, 29 Des 2022 09:05 WIB
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) meninjau proses perakitan mobil di Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia yang berada di Bekasi, Jawa Barat, pada hari ini Rabu (16/3/2022) sekaligus meresmikan peluncuran mobil listrik Ioniq 5 pertama yang dibuat di Indonesia. ANTARA FOTO/Biro Pers, Media dan Informasi Setpres/Kris/Handout/wsj.
Beli Hyundai Ioniq 5 berpotensi besar mendapat subsidi. Foto: Biro Pers Setpres/Kris
Jakarta -

Wacana pemberian subsidi untuk pembeli mobil listrik sudah kadung menyeruak. Meski begitu, hingga saat ini belum ada kejelasan terkait dengan waktu pemberian subsidi tersebut. Alhasil, calon konsumen mobil listrik ataupun hybrid mulai menunda pembelian. Menanti subsidi benar-benar diberikan karena harga beli mobil listrik bakal jadi lebih murah.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyadari hal itu. Kondisi ini kata Agus mirip dengan situasi saat pemerintah memberikan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) tahun 2021.

Namun setelahnya, penjualan mobil justru terkerek sangat tajam. Untuk itu, Agus cukup percaya diri meski sekarang konsumen menahan pembelian, nanti penjualan mobil listrik bakal melonjak.

"Baru tadi pagi saya pulang dari kunjungan Hyundai, saya sampaikan kepada mereka nanti begitu once kita keluarkan insentif kalian akan panen luar biasa," kata Agus dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 & Seminar Outlook Industri 2023 seperti ditayangkan Youtube Kementerian Perindustrian, Selasa (27/12/2022).

Sekadar mengingatkan, saat pemerintah mengeluarkan wacana pemberian insentif PPnBM untuk mendongkrak penjualan mobil, sejumlah masyarakat memilih menunda. Kemudian saat direalisasikan, penjualan mobil langsung terkerek cukup tajam.

Kementerian Perindustrian mencatat penjualan mobil peserta insentif PPnBM DTP pada periode Maret hingga Desember 2021 sebanyak 519 ribu unit. Peningkatan penjualan mobil sebesar 113% dibandingkan tahun 2020.

Insentif tersebut memberikan peningkatan permintaan input di sektor industri (backward linkage) sebesar Rp 36 triliun serta peningkatan output sektor otomotif (forward linkage) sebesar Rp 43 triliun.

"Kita lihat itu bagian dari tes market, begitu pemerintah menerbitkan policynya itu pr otomotif waduh, dan memang produsen otomotif wajar kita berikan perhatian karena dia memiliki backward dan forward linkage sangat besar, sangat tinggi. Tier 2 sama tier 3 itu udah IKM semua, jadi wajar kalau kita memberikan perhatian," tutur Agus.



Simak Video "RI Subsidi Rp 80 Juta untuk Mobil Listrik, Bagaimana Negara Lain?"
[Gambas:Video 20detik]
(dry/din)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT