Sejak satu hingga dua tahun terakhir, peminat mobil listrik di Indonesia terus mengalami peningkatan. Bahkan, angkanya terus bertambah seiring dengan maraknya mobil listrik berbanderol murah. Namun, jangan sampai kenyataan tersebut membuat kita fear of missing out (FOMO) atau latah membeli tanpa pertimbangan.
Membeli mobil listrik tentu berbeda dengan mobil bensin. Selain harga, ada elemen lain yang harus dipertimbangkan, seperti kapasitas baterai dan keberadaan pom pengisian daya.
Disitat detikOto dari laman resmi Wuling Indonesia, Sabtu (24/12/2022), ada lima hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli mobil listrik. Biar tak penasaran, berikut kami rangkum kelimanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Beli Mobil Listrik
Pertama, perhatikan kapasitas baterainya. Mobil listrik memanfaatkan daya baterai sebagai sumber energi untuk menggerakan mesin. Setiap model biasanya memiliki kapasitas daya dan jarak tempuh yang berbeda. Maka, sebelum membelinya, perhatikan dulu berapa jarak tempuh maksimal yang bisa dijangkau kendaraan dalam satu kali pengisian.
![]() |
Jika tujuan detikers membeli mobil listrik untuk penggunaan jarak jauh, maka pilih kapasitas baterai yang besar. Sebab dengan demikian, kalian bisa lebih tenang saat berada di perjalanan.
Kedua, cari tahu ketersediaan stasiun pengisian daya listrik. Diketahui, beberapa jenis mobil listrik mengharuskan pengisian daya dilakukan di tempat khusus yang telah disiapkan pabrikan. Tujuannya, agar tegangan listrik yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan kendaraan.
Berkaca dari kenyataan tersebut, maka pilihlah jenis mobil listrik yang memiliki stasiun pengisian daya di sekitar rumah atau di lokasi-lokasi yang mudah diakses. Hal ini demi mendukung kelancaran aktivitas saat hendak menggunakannya.
Ketiga, cari tahu mengenai masa garansi baterai. Biasanya, setiap mobil listrik punya masa garansi baterai yang berbeda-beda. Pastikan, pilih kendaraan yang punya masa jaminan paling panjang.
Hal tersebut tentu penting diperhatikan, sebab jika sewaktu-waktu baterai mobil listrik bermasalah dan masih dalam masa garansi, pengguna bisa mengajukan klaim.
![]() |
Keempat, perhatikan asuransinya. Sebagian kita mungkin belum tahu, asuransi kendaraan listrik lebih besar dibandingkan kendaraan konvensional. Padahal, jika kita melihat fakta di jalanan, risiko kecelakaannya sama saja.
Namun, perlu dipahami, biaya kerusakan untuk mobil listrik biasanya lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional. Itulah mengapa, sangat penting melindungi kendaraan non emisi tersebut dengan asuransi untuk meminimalisir risiko di masa depan.
Kelima, atau yang paling penting, pastikan mobil listrik yang dibeli sesuai kebutuhan kalian. Misalnya, dari segi model, harga, kecepatan, serta kapasitas baterainya.
Jika kalian merupakan konsumen pemula atau entry level, pilihlah mobil listrik yang secara harga dan spesifikasi tidak terlalu tinggi. Namun, jika sudah paham dan punya kesanggupan dana, maka tak ada salahnya membeli produk elektrik yang lebih mumpuni.
Ingat, sesuai kebutuhan ya, detikers. Bukan dipaksakan.
(sfn/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar