Mercedes-Benz atau Mercy merupakan produsen asal Eropa yang kerap meluncurkan mobil-mobil premium. Itulah mengapa, konsumen mereka kebanyakan kaum jetset dengan gaya hidup mewah.
Selain pejabat pemerintah, mobil Mercedes-Benz banyak digunakan pengusaha muda, petinggi perusahaan, selebritis, dan tokoh besar lainnya. Namun, tahukah detikers, ternyata konsumen kendaraan Jerman tersebut lebih banyak yang memilih transaksi kredit?
Deputy Director Sales and Marketing PT Marcedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) Hari Arifianto menjelaskan, konsumen Mercy yang memilih skema kredit dan tunai sebenarnya hampir berimbang. Namun, transaksi kredit masih sedikit lebih unggul dengan perbedaan sekira 2%.
"Kalau dilihat data, persentasenya 51% kredit dan 49% tunai," ujar Hari saat dihubungi detikOto, Sabtu (10/12/2022).
Lebih jauh, Hari mengurai, ada sejumlah persyaratan yang harus dipatuhi konsumen yang hendak kredit mobil Mercy, salah satunya batas minimal upah atau pendapatan per bulan.
Jika mengacu pada aturan leasing, maka pendapatan konsumen harus tiga kali lipat total cicilan setiap bulan. Itu bukan hanya cicilan kendaraan, melainkan juga cicilan-cicilan lainnya.
"Debt Service Ratio (DSR) menjelaskan, besar cicilan tidak bisa melebihi 1/3 pendapatan atau gaji bulanannya. Tapi itu bukan hanya cicilan mobil ya, melainkan total cicilan yang ditanggung konsumen. Ini berlaku secara basik," ungkapnya.
Meski demikian, kata Hari, ada perlakuan khusus untuk konsumen dengan kualifikasi tertentu. Selain itu, tambahnya, konsumen yang punya jejak kredit baik juga akan mendapat perlakuan berbeda.
"Perlakuan khusus diberikan untuk segmen konsumen tertentu berdasarkan klasifikasinya atau sejarah finansial yang baik. Hal ini tidak berlaku umum namun bisa menjadi diskresi," kata dia.
Simak Video "Video Mercy Hangus Terbakar di Tol Jogja-Solo, Tak Ada Korban Jiwa"
(sfn/lth)