Ioniq 5 Jadi Mobil Dinas KTT G20, Hyundai: Jangan Khawatir Soal Isu Baterai

Ioniq 5 Jadi Mobil Dinas KTT G20, Hyundai: Jangan Khawatir Soal Isu Baterai

Luthfi Anshori - detikOto
Selasa, 25 Okt 2022 20:04 WIB
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) resmi menyerahkan 393 unit mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dan Genesis G80 kepada Kementerian Sekretariat Negara untuk mendukung KTT G20 2022 Bali
Hyundai Ioniq 5. Foto: Luthfi Anshori/detikOto
Jakarta -

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) resmi menyerahkan 262 unit kendaraan listrik Ioniq 5 kepada Kementerian Sekretariat Negara untuk mendukung KTT G20 2022 Bali. Hyundai menegaskan jangan terlalu khawatir soal isu baterai Ioniq 5 ngedrop.

Sebelumnya kasus baterai Ioniq 5 ngedrop dari 80% ke 0% dialami oleh salah seorang pemilik bernama Ashram Shahrivar. Ia mengeluhkan Hyundai Ioniq 5 miliknya tidak bisa dicas dan baterainya ngedrop secara tiba-tiba.

Masalah mobil listrik milik Ashram mulai dirasa sejak 2 Oktober 2022. Ketika ingin menggunakan mobil listrik tersebut, Ashram menyebut tiba-tiba mobil tidak bisa melaju.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama berselang, HMID pun turun tangan. Ioniq 5 milik Ashram dibawa kembali ke pabrik Hyundai untuk dilakukan investigasi. Dari investigasi tersebut ditemukan bahwa baterai pada Ioniq 5 milik Ashram salah satu modulnya memiliki voltase berbeda.

Pihak Hyundai langsung mengganti baterai Ioniq 5 kepunyaan Ashram. Penggantian tersebut masih bagian dari garansi untuk pelanggan. Ditegaskan pula sistem manajemen baterai Ioniq 5 sudah dirancang untuk mendeteksi spesifik area tertentu dari baterai yang mengalami gangguan.

ADVERTISEMENT

Menyoal kaitan isu tersebut dengan pengadaan Ioniq 5 untuk mendukung KTT G20 2022 Bali, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Makmur mengatakan, hal itu tidak perlu dikhawatirkan.

"Mengenai baterai, jadi sebenarnya tidak usah khawatir. Justru di situlah menunjukkan kecanggihan mobil Hyundai. Dalam mobil Hyundai itu ada namanya BMS (Battery Management System)," buka Makmur kepada wartawan di Jakarta, Selasa (25/10/2022).

"Jadi di BMS itu pada saat dia mengecek ada di dalam konfigurasi baterai ditemukan ada satu yang memang tidak sama tegangannya, karena hal tersebut makanya BMS langsung meng-cut semuanya. Tujuannya apa? Untuk membuat safety bagi si penggunanya. Itu fungsi dari mobil electric yang mempunyai fitur yang tinggi. Jadi sebenarnya tidak ada masalah, tidak perlu dikhawatirkan," sambung Makmur.

"Jadi itulah fungsi BMS tersebut. Jadi setiap mobil yang canggih itu ada banyak macam, ada ECU, ada BMS, hal-hal lain seperti itu. Dan itu ada di Ioniq 5," tukasnya.




(lua/din)

Hide Ads