PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak 24.720 unit pada 2030. Rencana ini sejalan dengan target populasi kendaraan listrik di Indonesia.
"PLN punya roadmap untuk mendukung kendaraan listrik di Indonesia, kami harus membangun 24.720 SPKLU di tahun 2030 untuk mendukung 254.181 mobil listrik yang ada di Indonesia. Ini proyeksi, target kami. Sehingga kami bisa merencanakan berapa membangun SPKLU untuk menghidupi kebutuhan charging bagi mobil listrik itu," ujar Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Wiluyo Kusdiwaharto saat seminar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Selasa (11/10/2022).
Wiluyo menjelaskan hingga Agustus 2022, berdasarkan data Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan sudah terdapat 346 unit SPKLU di 295 lokasi yang tersebar di Indonesia. Dari jumlah tersebut PLN memiliki 150 unit SPKLU atau 43 persen dari total di 117 lokasi.
"PLN juga mendorong skema pengembangan SPKLU secara mandiri. Kita juga siap bekerja sama skema partnership dengan entitas bisnis lain," terang Wiluyo.
Populasi kendaraan listrik di Indonesia saat ini belum terbilang masih jika dibandingkan kendaraan internal combustion engine. Berdasarkan catatan registrasi di pemerintah, sampai bulan Juli 2022 baru sekitar 19.698 unit sepeda motor, 2.654 mobil, 43 bus, 270 unit kendaraan roda tiga, dan 6 kendaraan komersial ringan.
Untuk sepeda motor, PLN mengatakan akan menggunakan skema berupa battery swap yang bekerja sama dengan minimarket seperti Alfamart dan Indomaret. Tempat penukaran baterai itu dikenal dengan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Dalam paparannya, Wiluyo mengatakan SPBKLU kolaborasi antara PLN, Grab, Viar, Volta, dan Gesits. Pembangunan awal SPBKLU PLN-Grab sebanyak 20 unit di wilayah Jakarta. Di sisi lain, PLN juga menargetkan 70 SPBKLU bakal tersebar di wilayah pulau Jawa dan Bali.
Simak Video "Video Momen Bahlil Tegur Dirjennya-Dirut PLN: Kurang Ajar Kalian!"
(riar/din)