Harga BBM 'Pertalite' versi SPBU BP-AKR sudah turun sejak awal Oktober 2022. Kalau semula per liter harganya Rp 14.890 per liter, kini BBM RON 90 itu dibanderol BP seharga Rp 14.050 per liter. Meski masih di kisaran Rp 14.000-an per liter, setidaknya biaya mengisi BBM dengan 'Pertalite' versi BP tetaplah berkurang.
Sebagai gambaran, kali ini model mobil yang dipilih adalah di segmen Low Cost Green Car (LCGC) dan Low MPV yang memiliki banyak peminat. Pemilik Toyota Calya dan Sigra dengan kapasitas tangki 36 liter maka akan merogoh kocek Rp 505.800.
Berlanjut ke mobil LCGC berkapasitas 5 penumpang, dengan kapasitas 33 liter pengendara akan mengeluarkan biaya Rp 463.050 untuk mengisi penuh tangki dari nol.
Kemudian untuk mobil Low MPV dengan kapasitas tangki antara 40-45 liter, pemilik mobil bakal mengeluarkan uang di kisaran Rp 562.000 sampai Rp 632.250. Kalau membandingkan dengan Pertalite, selisih biayanya memang cukup signifikan. Pasalnya Pertalite dijual Rp 10.000 per liter. Maka dengan kapasitas tangki 45 liter pun, biaya yang dikeluarkan pengendara tak sampai Rp 500.000.
Maklum, meski sama-sama RON 90 BP 90 bukanlah termasuk dalam BBM yang mendapat subsidi. Oleh karena itu harganya mengikuti perkembangan harga minyak mentah dunia. Namun demikian harganya bakal lebih murah lagi asalkan harga minyak mentah dunia juga merosot.
Saat ini, BP 90 merupakan satu-satunya pesaing dari Pertalite. Namun dalam waktu dekat, pesaing Pertalite bakal bertambah satu dengan hadirnya Revvo 90 di SPBU Vivo. Dalam pantauan detikcom, SPBU Vivo sudah memasukan nama 'Revvo 90' pada totem SPBU meski belum ada harganya.
Adapun Vivo saat ini masih menjual Revvo 89 dengan harga Rp 11.600 per liter. BBM yang disajikan Vivo ini belakangan menjadi favorit baru sejumlah pengendara sekalipun kadar oktannya di bawah Pertalite.
Walaupun harganya masih lebih mahal dari Pertalite, sejumlah pengendara meyakini bahwa penggunaannya justru lebih hemat daripada BBM RON 90 keluaran Pertamina itu. Untuk mengisi dengan jumlah volume yang sama, Revvo 89 disebut lebih awet dan habis lebih lama ketimbang menggunakan Pertalite.
Simak Video "Video: Sejoli Ini Modif Tangki Sedan Jadi 100 Liter Demi Dapat BBM Subsidi"
(dry/lth)