Kualitas Pertalite dipertanyakan belakangan ini. Terutama setelah harganya naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Sejumlah pengendara mengeluhkan Pertalite jadi lebih cepat boros.
Beberapa mengatakan ketika diisi dengan jumlah volume yang sama, Pertalite justru habis lebih cepat. Pertalite dituding lebih cepat menguap, maka dari itu pengunaannya disebut jadi lebih boros.
![]() |
![]() |
Pertamina buru-buru menampik hal itu dan menegaskan bahwa tidak ada perubahan spesifikasi yang dilakukan pada BBM RON 90 tersebut. Pemerintah pun tak tinggal diam dan telah meminta Lemigas untuk melakukan pengujian secara teknis di Balai Besar Pengujian Migas Lemigas Direktorat Jenderal Migas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Caranya adalah mengambil sampel di sejumlah SPBU untuk kemudian dilakukan pengujian guna mendapatkan kepastian mutu. Untuk tahap awal, saat ini telah diambil sampel Pertalite di 6 SPBU wilayah Jakarta. Keenam SPBU tersebut yaitu:
- SPBU Lenteng Agung (31.126.01)
- SPBU Taman Mini (34.135.03)
- SPBU Taman Mini (34.138.01)
- SPBU Abdul Muis (31.102.02)
- SPBU Sunter (31.143.01)
- SPBU S.Parman (31.114.01)
Jika diperhatikan, dari keenam SPBU tersebut dua di antaranya (berkode 34) dimiliki dan dikelola oleh swasta atau DODO (Dealer Owner Dealer Operate). Sedangkan empat lainnya (berkode 31) adalah dimiliki serta dikelola Pertamina alias COCO (Corporate Owner Corporate Operate).
Dari keenam sampel itu, kemudian Lemigas menguji dengan prosedur dan standar yang baku untuk 19 parameter uji. Adapun 19 parameter yang dimaksud adalah angka oktana, stabilitas oksidasi, kandungan sulfur, sulfur merkaptan, kandungan timbal, kandungan logam, kandungan oksigen, kandungan olefin, kandungan aromatik, kandungan benzene, distilasi, sedimen, unwashed gum, washed gum, tekanan uap, berat jenis pada 15 derajat celcius, korosi bilah tembaga, penampilan visual, dan warna.
Dari hasil pengujian tersebut, terlihat Pertalite di keenam SPBU memenuhi batasan mutu yang ditetapkan. Misalnya angka oktan di SPBU Abdul Muis 90,5, di Sunter 90,1, di S.Parman 90,2 di Lenteng Agung 90,6, Taman Mini masing-masing 90,7, dan 90,6.. Warnanya pun sama yakni hijau dengan penampilan jernih dan terang. Kandungan sulfur pun masih di bawah ambang batas maksimal yang ditetapkan.
"Dengan ini tidak terindikasi adanya batasan mutu off-spec. Semuanya on-spec," Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dikutip laman Lemigas.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!