Indonesia Target 80% Pakai Kendaraan Listrik Tahun 2030, Luhut: Biar Kurangi Impor BBM

Indonesia akan mempercepat penggunaan kendaraan listrik. Bahkan, pada 2030 diharapkan kendaraan listrik semakin banyak dan kendaraan BBM makin berkurang.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, perintah dari Presiden Joko Widodo bahwa konversi mobil dan motor listrik sudah dimulai. Pemerintah akan terus memasifkan penggunaan kendaraan listrik untuk menekan impor energi.

"Harapannya sudah 80 persen pakai kendaraan listrik pada 2030. Sehingga impor energi berkurang jadi ekonomi kita semakin baik," ujar Luhut.

Luhut menyebut, harapannya kendaraan BBM akan sangat berkurang pada 2030 karena beralih ke mobil dan motor listrik.

"Dan kita berharap terutama Jakarta nanti udaranya supaya bersih, untuk kesehatan kita semua," katanya.

Luhut mengungkapkan, ke depan pemanfaatan APBN yang terkait kendaraan akan mengarah untuk penggunaan bus, mobil, dan sepeda motor listrik.

"Karena itu juga biar Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia, udaranya tambah baik," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip dari Kementerian Sekretariat Negara.

Dia bilang, penggunaan kendaraan listrik secara otomatis juga akan mengurangi impor bahan bakar dari negara lain. Impor bahan bakar itulah yang membebani APBN.

"Sehingga dengan begitu kita tidak bergantung lagi kepada (pihak) luar terlalu banyak," imbuhnya.

Terkait dukungan kendaraan listrik, Presiden Jokowi sudah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan. Targetnya, ada 2 juta unit kendaraan listrik di Indonesia sampai 2025.

Dikutip Antara, berdasarkan data yang disampaikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hingga Juli 2022, jumlah kendaraan listrik yang telah mendapatkan sertifikasi registrasi uji tipe ada sebanyak 22.671 unit. Angka itu mengalami peningkatan sebanyak 41,16 persen atau setara 6.611 unit bila dibandingkan jumlah kendaraan listrik pada Maret 2022 yang hanya mencapai 16.060 unit.