Mobil Listrik Harga Rp 480 Jutaan Resmi Jadi Angkot di Palembang

Mobil Listrik Harga Rp 480 Jutaan Resmi Jadi Angkot di Palembang

Tim detikcom - detikOto
Selasa, 30 Agu 2022 11:45 WIB
DFSK Gelora E
Mobil listrik DFSK Gelora E. (Foto: Luthfi Anshori/detikOto)
Jakarta -

Kota Palembang resmi mengoperasikan angkot listrik menggunakan mobil DFSK Gelora E. Model ini menjadi kendaraan niaga listrik termahal di Indonesia dengan banderol mencapai Rp 484 juta.

Dikutip dari Antara, PT Sokonindo Automobile selaku Agen Pemegang Merek DFSK di Indonesia mendukung operasional transportasi massal berkelanjutan Kota Palembang dengan mengirimkan mobil van listrik DFSK Gelora E sebagai feeder angkutan kota (angkot) LRT (Lintas Rel Terpadu).

"DFSK senantiasa menghadirkan solusi mobilitas yang bisa diandalkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia. Berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh DFSK Gelora E sudah teruji dan bisa diandalkan sebagai transportasi massal di berbagai daerah, termasuk sebagai angkot feeder atau angkutan pengumpan untuk Light Rail Transit (LRT) di Palembang," kata Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi dalam siaran resminya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut data Kementerian Perhubungan, sejak digunakan pada Juni 2022, jumlah penumpang yang menggunakan angkot feeder mencapai 105.709 orang yang mengindikasikan tingginya pengguna angkutan umum di Palembang.

DFSK Gelora E yang dikelir merah dengan gambar Jembatan Ampera pada bodi mobil akan melayani dua rute. Pertama lintas Talang Kelapa-Talang Buruk via Asrama Haji sejauh 20,4 Km. Kedua, lintas Asrama Haji-Sematang Borang via jalan Noerdin Pandji sejauh 40,2 Km.

ADVERTISEMENT

Bicara spesifikasi, DFSK Gelora E punya dimensi 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT) ditunjang baterai Lithium-ion berkapasitas 42 kWH untuk melaju sejauh 300 km (berdasarkan pengujian New European Driving Cycle/NEDC).

Pengisian daya mobil listrik ini juga tidak memerlukan waktu yang lama berkat teknologi fast charging, yakni 20 persen - 80 persen selama waktu 80 menit.

Dengan demikian, biaya energi yang dikeluarkan mobil itu hanya Rp 200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional.




(lua/din)

Hide Ads