Gaikindo: Industri Otomotif Jadi Pahlawan Devisa

ADVERTISEMENT

Gaikindo: Industri Otomotif Jadi Pahlawan Devisa

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 21 Jul 2022 13:50 WIB
Presiden Joko Widodo membuka pintu mobil saat meninjau pelepasan ekspor mobil ke sejumlah negara, di Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (8/3/2022). Pelabuhan Patimban mulai melakukan ekspor kendaraan pada 17 Desember 2021, dan hingga kini ekspor kendaraan secara utuh atau completely built up (CBU) telah mencapai 24,000 unit, ANTARA FOTO/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/tom.
Eskpor mobil buatan Indonesia (Foto: ANTARA FOTO/Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mendorong agar pabrikan otomotif Indonesia bisa menjadi pahlawan devisa. Menurut Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, industri otomotif Tanah Air masih bisa berkembang khususnya menuju pasar ekspor untuk menambah devisa buat negara.

"Salah satu yang kita bicarakan dengan pak Menteri (Agus Gumiwang ) adalah bagaimana industri otomotif Indonesia menjadi pahlawan devisa," kata Nangoi saat konferensi pers di Hotel Sheraton, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022).

"Yang disebut pahlawan devisa adalah lebih besar ekspor daripada impor. Kita memasukkan pemasukan yang positif bagi negara. Caranya adalah kita meningkatkan kandungan lokal, kurangi impor, dan yang kedua adalah genjot ekspornya," jelas dia.

Berdasarkan data ekspor CBU yang dirilis Gaikindo, Indonesia telah mengekspor 198.333 unit mobil produksi lokal selama periode Januari hingga Juni 2022 lalu. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 34,7 % jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021.

Nangoi mengatakan angka ekspor itu masih bisa ditingkatkan. Salah satunya dengan memperluas pasar ekspor, namun hal ini perlu proses dengan merayu prinsipal guna mendapatkan izin.

"Selalu ada konotasi mengenai otomotif dikatakan kita selalu menghamburkan uang (impor), dan yang kedua adalah polusi," kata Nangoi.

"Kita mencoba membuat industri otomotif sesuatu yang positif, dalam arti kita bisa mengekspor jadi bukan hanya menjadi konsumtif saja."

"Yang jelas kita akan menggenjot eskpor, untuk itu ada beberapa hal yang harus dibenahi. Pertama, industri otomotif di Indonesia harus maju, kalau tidak maju, maka tidak mungkin ada prinsipal membuat industrinya di Indonesia dan basis produksinya," tambah dia.

Untuk memperluas pasar ekspor, salah satunya ialah membentuk pasar dengan model yang lebih beragam di Tanah Air.

"Kita akan membuat industri otomotif semakin maju, kalau industri otomotif maju maka para prinsipal akan berlomba menambah investasi di Indonesia, menambah jumlah modelnya dan membuka kesempatan untuk ekspor lebih banyak lagi. Jangan lupa target ekspor kita satu juta di tahun 2025 walaupun kelihatannya berat, kita akan coba," jelas Nangoi.



Simak Video "Gaikindo Targetkan 975 Ribu Mobil Terjual di 2023"
[Gambas:Video 20detik]
(riar/din)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT