Di saat pabrikan otomotif kelimpungan mencari cara untuk bisa mengatasi krisis semikonduktor, berbeda dengan pabrikan otomotif asal Italia, Ferrari. Ferrari memastikan tidak mengalami krisis semikonduktor, yang membuat jalan produksi tidak terkendala sama sekali. Tapi kok bisa sih, Ferrari tidak terdampak krisis semikonduktor?
Rupanya hal itu bukan tanpa alasan, seperti yang dikatakan President far East and Middle East Ferrari, Dieter Knechtel kepada detikOto.
"Kami tidak terdampak semikonduktor, karena kami tidak menjual kendaraan berdasarkan stok namun kami memberikan sesuai dengan permintaan," Dieter menjelaskan.
Hal tersebut, lanjut Dieter, yang membuat produksi Ferrari sehat dan aman dari krisis semikonduktor.
![]() |
"Kami membangun secara seimbang baik permintaan dan suplai, itu yang menjadi strategi kami selama ini. Konsumen melakukan pemesanan baru akan kami berikan, kami tidak menjual berdasarkan stok," ucap Dieter.
Alasan lain kenapa Ferrari tidak berdampak akan krisis semikonduktor ialah Ferrari tidak kerap memproduksi kendaraan hingga jutaan unit.
"Kami masih beruntung (Soal Semikonduktor), kami tidak membutuhkan semikonduktor hingga jutaan unit, sehingga kami tidak terlalu berdampak. Karena kami juga memproduksi kendaraan dengan volume yang kecil, jadi kami tidak berdampak, juga tidak berdampak pada pengiriman, tidak berdampak pada sparepart, meski untuk saat ini," Dieter menambahkan.
Simak Video "Tampang SUV Pertama Ferrari yang Siap Hadir di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(lth/rgr)
Komentar Terbanyak
Pengendara Pajero Sport Pelat RF Ngaku Mobil Densus, Minta Jalan Pakai Strobo
Moge Ingin Masuk Tol, Menteri PUPR Singgung Disiplin: Avanza 120 Km/Jam, Kalau Moge?
Polisi Setop Penerbitan Pelat RF, Ini Alasannya