Toyota resmi melakukan kampanye penarikan alias recall untuk SUV terbaru mereka bZ4X. Recall ini harus dilakukan karena ada potensi ban lepas ketika dikendarai. Apakah recall ini mempengaruhi rencana Toyota-Astra Motor yang ingin menyuplai pelaksanaan KTT G20 Bali dengan bZ4X?
Sekadar informasi, Toyota telah mempersiapkan 143 unit bZ4X untuk mengawal perhelatan akbar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, November mendatang. Rencananya, Toyota bZ4X akan dijadikan kendaraan operasional selama perhelatan KTT G20 Bali.
Dijelaskan Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, sejauh ini recall tersebut belum mempengaruhi rencana Toyota terkait suplai bZ4X untuk KTT G20 Bali.
"Saat ini Indonesia tak termasuk negara recall. Karena belum ada delivery (pengiriman) ke konsumen," ujar Anton melalui pesan singkat kepada detikOto, Jumat (24/6/2022).
"(Terkait rencana pengadaan bZ4X untuk KTT G20 Bali) kami tetap melakukan persiapan dan pengecekan," sambung Anton.
Diberitakan sebelumnya, Toyota bZ4X harus di-recall karena terdapat cacat produksi. Toyota menemukan terdapat masalah pada mobil yang menyebabkan roda bisa terlepas ketika mobil berjalan, yang tentu saja berisiko menimbulkan kecelakaan.
Badan regulator keselamatan Jepang mengatakan, saat mobil berada di tikungan tajam dan mendadak mengerem, ada potensi baut hub kendor. Ini yang dapat menyebabkan roda terlepas dari kendaraan ketika mobil melaju.
`Toyota bZ4X Foto: doc. Toyota |
"Jika roda terlepas dari kendaraan saat mengemudi, hal itu bisa mengakibatkan hilangnya kendali mobil dan meningkatkan risiko kecelakaan. Penyebab masalah dan pola berkendara di mana masalah ini bisa terjadi tengah dalam tahap penyelidikan," tulis pernyataan Toyota.
Walaupun sampai saat ini belum ada laporan kecelakaan akibat masalah tersebut, namun pihak regulator Jepang menyarankan konsumen untuk tidak menggunakan Toyota bZ4X sementara waktu, sampai ada tindakan perbaikan dari Toyota.
"Tidak ada konsumen yang boleh mengemudikan mobil tersebut sampai perbaikan telah dilakukan," ujar Toyota.
Akibatnya, Toyota harus melakukan recall terhadap 2.700 unit bZ4X di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.200 unit ada di Eropa, 260 unit berada di Amerika Serikat, 20 unit di Kanada, serta 110 unit di Jepang.
Pabrikan asal Jepang itu juga menawarkan peminjaman mobil gratis sementara waktu kepada konsumen yang terdampak recall Toyota bZ4X. Hingga sekarang, Toyota masih menyelidiki penyebab masalahnya dan berusaha secepat mungkin untuk melakukan perbaikan.
Selain Toyota, baru-baru ini Subaru juga melakukan penarikan kembali terhadap 2.600 unit Solterra secara global. Mobil listrik yang digarap bersama dengan Toyota ini, mengalami masalah yang sama dengan bZ4X sehingga wajib di recall.
Adanya penarikan kembali terhadap ribuan unit bZ4X sangat berdampak bagi Toyota. Padahal, hadirnya SUV listrik ini akan membuka pintu ke pasar EV global untuk pertama kalinya.
(lua/lth)