PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menjadi pabrikan otomotif asal Jepang pertama yang memperkenalkan mobil hybrid di bawah Rp 300 juta. Tentu hal ini menjadi sinyal positif untuk perkembangan kendaraan elektrifikasi di Indonesia.
Namun bagaimana pendapat Suzuki, jika ada yang mengatakan mobil hybrid masih mengeluarkan emisi dan kurang efisien dibandingkan dengan mobil listrik?
Suzuki melalui 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Ismi Saputra di Batu, Jawa Timur, memberikan pandangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini diskusi panjang. Hybrid tidak efisien? Sebetulnya efisiensi ini, biasanya 1 liter (bisa memakan jarak seberapa jauh) karena ada ada tambahan proses jadi kurang 1 liter) kurang dari 1 liter yang biasanya membutuhkan 1 liter, itu kalau kami melihatnya," ucap Donny.
Donny memastikan All New Ertiga Hybrid memiliki teknologi yang berbeda dibandingkan dengan Ertiga Hybrid sebelumnya.
"Dari 1 ke 0 itu bukan perubahan teknologi, itu evolusi teknologi. Jadi kalau mobil biasa ada starter alternator, power torsi, ini (sistem hybrid) menjadi satu jadi starter generator. Apakah ini berbeda? Ini totaly deference, starter hanya starter," terang Donny.
"Ini (sistem hybrid) teknologi berbeda, development-nya berbeda, kalau kami memperkenalkan produk itu pasti ada perubahan, kalau hybrid sebelumnya tidak seperti ini, ini (sistem hybrid) totaly deference. Apakah ini akan menggunakan durability starter, jawabannya tidak. Karena cara bekerjanya berbeda, karena itu dapur kami," Donny menambahkan.
![]() |
Soal mobil hybrid masih mengeluarkan emisi yang tidak ramah lingkungan, Donny membeberkan dengan jelas bahwa Hybrid mampu menekan angka emisi gas buang.
"Hybrid masih mengeluarkan emisi hybrid? Kalau kita melihat emisi itu kita melihat asal usul daya, mobil listrik di charge dari rumah, ini sumbernya dari pembangkit, pembangkit ini dibangun dari batubara," kata Donny.
"Jadi berapa banyak emisi yang dikeluarkan satu mobil dengan emisi dari hasil pembangkit listrik. Ini butuh diskusi lebih detail, akan tetapi kita membandingkan antara yang non hybrid (Ertiga konvensional) dan hybrid (All New Ertiga Hybrid), kalau kita bicara program LCEV ada aturan konsumsi bahan bakar, berapa emisi gas buangnya yang diharuskan, itu (hasilnya lebih tinggi dari aturan LCEV) lebih tinggi, yah berarti tidak termasuk dalam program LCEV," penjelasan Donny.
Sehingga lanjut Donny, Suzuki memastikan All New Ertiga Hybrid mampu menekan emisi lebih baik dibandingkan dengan All New Ertiga konvensional.
"Jadi kami bisa berbicara, dibandingkan konvensional (Ertiga Bensin) teknologi ini (All New Ertiga hybrid dengan sistem hybrid) lebih ramah lingkungan dan mengeluarkan emisi yang lebih rendah. Dalam juknis LCEV ada berapa konsumsi bahan bakar yang harus diikuti, ada berapa konsumsi minimal untuk mendapatkan insentif pajak PPnBM 15 persen. Ini sesuai dengan regulasi, berapa angkanya? Kami pasti sesuai dengan program LCEV, pasti lebih rendah (dari aturan tersebut)," pungkas Donny.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah