Semakin Banyak Mobil Hybrid di Indonesia, Harga Baterai Akan Semakin Murah

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 13 Jun 2022 20:48 WIB
Baterai Suzuki Ertiga Hybrid. Foto: Luthfi Anshori/detikOto
Jakarta -

Baterai merupakan komponen termahal di sebuah kendaraan elektrifikasi. Tapi ke depan part ini harganya akan makin murah, jika sudah dibuat sendiri di Indonesia. Selain itu, jika baterai ini semakin banyak digunakan untuk mobil-mobil Hybrid, maka harganya juga akan semakin terjangkau.

Seperti disampaikan 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Ismi Saputra, harga baterai yang mahal membuat harga mobil listrik sekarang ini belum bisa dijangkau semua kalangan konsumen.

"Kalau kita lihat saat ini, (mobil listrik) yang sudah dijual di Indonesia, kendaraan listrik full baterai, harganya itu di atas Rp 700 juta, sedangkan segmen terbesar di kendaraan roda empat itu adalah yang di bawah Rp 300 juta," ungkap Donny di Jakarta (10/6/2022).

Teknologi Suzuki Smart Hybrid Foto: Luthfi Anshori/detikOto

"Kami melihat teknologi baterai saat ini, Battery Electric Vehicle (BEV) mungkin masih sekitar 50 sampai 80% dari komponen harga ini adalah komponen baterai lithium-ion, maupun teknologi baterai yang lain," sambung Donny.

"Nah, saat ini penggunaan komponen baterai tersebut masih rendah, apabila harga mobilnya masih di atas Rp 700 juta. Kita bisa mengaplikasi teknologi baterai tersebut di mobil-mobil yang harganya di bawah Rp 300 juta. Tapi ada trade off di dalamnya, jadi kita bisa menaikkan tingkat efisiensi akan tetapi secara paralel kita juga membuat teknologi tersebut masih di jangkauan konsumen," katanya lagi.

Lanjut Donny menambahkan, jika teknologi baterai kendaraan listrik sudah bisa di-absorb (diserap) mobil-mobil di bawah Rp 300 juta, seperti pada mobil Hybrid, maka tentu akan semakin banyak pula konsumen yang menggunakannya. Efeknya, skala ekonomi akan tercapai dan harga baterai menjadi lebih terjangkau.

"Jadi kalau semua motor atau mobil itu (bisa) pakai baterai, maka harga baterai akan bisa turun. Kenapa? Karena economic of scale-nya akan tercapai. Dan kalau skala ekonominya tercapai artinya apa, kita bisa bikin pabrik baterai di sini (Indonesia)," jelas Donny.



Simak Video "Video Bahlil Menghadap Prabowo, Bahas Hilirisasi Nikel-Bangun Kilang DME"

(lua/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork