Krisis Chip Semikonduktor Masih Melanda, Harga Mobil Bakal Naik?

ADVERTISEMENT

Krisis Chip Semikonduktor Masih Melanda, Harga Mobil Bakal Naik?

M Luthfi Andika - detikOto
Senin, 13 Jun 2022 13:40 WIB
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) meninjau proses perakitan mobil di Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia yang berada di Bekasi, Jawa Barat, pada hari ini Rabu (16/3/2022) sekaligus meresmikan peluncuran mobil listrik Ioniq 5 pertama yang dibuat di Indonesia. ANTARA FOTO/Biro Pers, Media dan Informasi Setpres/Kris/Handout/wsj.
Krisis chip ganggu produksi mobil di Indonesia. Akankah krisis tersebut bikin harga mobil melonjak? Foto: Biro Pers Setpres/Kris
Jakarta -

Krisis semikonduktor berdampak pada produksi kendaraan di seluruh dunia tak terkecuali Indonesia. Produsen mobil asal Korea Selatan Hyundai pun turut memberikan tanggapannya dan menyatakan akan terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh konsumen.

"Krisis semikonduktor, ini menjadi konsentrasi kami, tapi kami yakin akan lebih baik di tahun-tahun mendatang. Suplai akan kembali pulih dan semuanya menjadi lebih baik dibandingkan tahun ini," ucap Executive Vice President and Head of Customer Experience Division Hyundai Motor, Thomas Schemera belum lama ini.

Thomas mengatakan krisis semikonduktor tidak hanya dialami oleh pabrikan otomotif saja melainkan industri lainnya pun ikut terdampak.

"Ini dialami oleh seluruh dunia bukan hanya industri otomotif saja tapi semua industri, bahkan saat anda beli mesin cuci saja ikut bermasalah dengan hal ini,"katanya.

Apakah hal ini membuat Hyundai menaikkan harga jual kendaraan? Thomas tak menjawab lebih detil. Ia menegaskan ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga naik.

"Jika harga naik karena hal ini, tentu ini disebabkan oleh suplai dan demand. Dalam kasus ini saya yakin semuanya akan menjadi lebih baik. Meski demikian kami terus berkomitmen dan terus berusaha untuk memenuhi semua permintaan konsumen," ucap Thomas.

"Karena kita tidak mengantisipasi semua hal, karena itu (krisis semikonduktor) berada di luar jangkauan kami. Layaknya suplai baterai, beberapa tahun lalu in merupakan tantangan besar, saat itu baterai permintaan banyak dan akhirnya kita memutuskan untuk memproduksi baterai, ini menunjukkan komitmen kami. Untuk semikonduktor, kami akan terus berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan konsumen," ucap Thomas.



Simak Video "Krisis Chip Perlahan Teratasi, Penjualan Motor Bangkit Lagi"
[Gambas:Video 20detik]
(lth/dry)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT