Krisis semikonduktor berdampak pada produksi kendaraan di seluruh dunia tak terkecuali Indonesia. Produsen mobil asal Korea Selatan Hyundai pun turut memberikan tanggapannya dan menyatakan akan terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh konsumen.
"Krisis semikonduktor, ini menjadi konsentrasi kami, tapi kami yakin akan lebih baik di tahun-tahun mendatang. Suplai akan kembali pulih dan semuanya menjadi lebih baik dibandingkan tahun ini," ucap Executive Vice President and Head of Customer Experience Division Hyundai Motor, Thomas Schemera belum lama ini.
Thomas mengatakan krisis semikonduktor tidak hanya dialami oleh pabrikan otomotif saja melainkan industri lainnya pun ikut terdampak.
"Ini dialami oleh seluruh dunia bukan hanya industri otomotif saja tapi semua industri, bahkan saat anda beli mesin cuci saja ikut bermasalah dengan hal ini,"katanya.
Apakah hal ini membuat Hyundai menaikkan harga jual kendaraan? Thomas tak menjawab lebih detil. Ia menegaskan ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga naik.
"Jika harga naik karena hal ini, tentu ini disebabkan oleh suplai dan demand. Dalam kasus ini saya yakin semuanya akan menjadi lebih baik. Meski demikian kami terus berkomitmen dan terus berusaha untuk memenuhi semua permintaan konsumen," ucap Thomas.
"Karena kita tidak mengantisipasi semua hal, karena itu (krisis semikonduktor) berada di luar jangkauan kami. Layaknya suplai baterai, beberapa tahun lalu in merupakan tantangan besar, saat itu baterai permintaan banyak dan akhirnya kita memutuskan untuk memproduksi baterai, ini menunjukkan komitmen kami. Untuk semikonduktor, kami akan terus berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan konsumen," ucap Thomas.
Simak Video "Krisis Chip Perlahan Teratasi, Penjualan Motor Bangkit Lagi"
[Gambas:Video 20detik]
(lth/dry)
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Istri Pejabat Setneg Flexing Beli Mobil Nggak Diniatin, Segini Harganya
Sering Diprotes Masyarakat, Kapolri Minta Patwal Lebih Selektif dan Tertib