Mobil Listrik Wuling untuk Indonesia Punya Kembaran di China

Mobil Listrik Wuling untuk Indonesia Punya Kembaran di China

Tim detikcom - detikOto
Jumat, 03 Jun 2022 12:45 WIB
Mobil listrik Wuling/wuling EV yang akan diproduksi di Indonesia.
Wuling EV Foto: doc. Wuling Motors Indonesia
Jakarta -

Wuling Indonesia memamerkan mobil compact Electric Vehicles (EV) Car terbarunya di Jakarta, Rabu (1/6). Secara desain mirip dengan mobil listrik buatan SAIC-GM-Wuling terbaru di China, namanya Airev.

Dicuplik dari Autohome, Kamis (2/6/2022) Che Vision Technology memperoleh satu set gambar model listrik murni SAIC-GM-Wuling terbaru dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi. Informasi itu menunjukkan bahwa mobil baru itu kemungkinan diberi nama Airev.

Mobil baru ini menggunakan desain lampu utama split, bagian atasnya hanya menggunakan lampu daytime running (DRL) yang menembus dari sisi kiri ke kanan. Sedangkan lampu utama ada di kedua sisi bawah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AirevAirev Foto: Autohome

Kalau diperhatikan desainnya mirip dengan Wuling EV yang dipamerkan di Jakarta. Terkesan futuristis dan unik, kendaraan listrik prototipe Wuling itu Extended Horizon LED Daytime Running Light yang dikombinasikan dengan strip chrome serta trim hitam.

Pun dilirik dari samping, warna dual tone, serta velg-nya juga mirip Wuling EV mirip dengan Airev yang ada di China. Sementara buritan belakang Wuling EV polos tidak terpasang embos Airev dan tulisan China.

ADVERTISEMENT

Dari segi ukuran bodi, Airev memiliki panjang 2.974 mm, lebar 1.505 mm dan tinggi 1631mm dan jarak sumbu roda 2010mm. Dibandingkan dengan versi Hongguang MINIEV GAMEBOY, panjangnya berkurang, tetapi lebar dan tingginya bertambah. Sementara spesifikasi lanjut soal Wuling EV di Indonesia belum diungkapkan.

Mobil listrik Wuling/wuling EV yang akan diproduksi di Indonesia.Wuling EV yang akan diproduksi di Indonesia. Foto: doc. Wuling Motors Indonesia

Kini masyarakat dibuat penasaran sebab harga dari Wuling EV masih tersimpan rapat-rapat.

Meski belum dilepas secara resmi untuk publik, Wuling EV sudah terkonfirmasi akan diproduksi di Indonesia. Bahkan, mobil mungil ini akan berpatisipasi sebagai official partner konferensi tingkat tinggi G20.

"Kami pun bangga menginformasikan bahwa mobil listrik yang akan diproduksi di Indonesia ini telah resmi menjadi official car partner dari Konferensi Tingkat Tinggi G20 mendatang. Hal ini merupakan langkah awal yang luar biasa bagi kendaraan listrik Wuling untuk menjadi bagian dalam kegiatan berskala internasional dan turut berkontribusi pada program pemerintah dalam hal percepatan elektrifikasi kendaraan di Indonesia," kata Dian Asmahani selaku Brand & Marketing Director Wuling Motors.

Bicara soal harga mobil listrik di Indonesia, saat ini berada di atas 400 juta. Soal harga mobil listrik di Indonesia masih belum menyasar segmen gemuk pada rentang Rp 200 hingga Rp 300 jutaan. Paling murah yang ditawarkan ialah lewat DFSK, yakni Gelora Electric Blind Van dijual Rp 480 juta, dan Gelora Electric Minibus Rp 577,8 juta.

Sebagai pembanding, merek lain Hyundai Ioniq dijual Rp 682 juta (tipe prime) dan Rp 723 juta (signature). Selanjutnya Kona Electric dibanderol Rp 742 juta.

Terbaru, Hyundai mengumumkan harga dari Ioniq 5. Mobil bergaya Crossover ini dijual mulai Rp 718 juta untuk varian bawah Prime Standar Range, sedangkan varian tertinggi Signature Longe Range dibanderol Rp 829 juta.


Kepala Subdirektorat Industri Alat Transportasi IMATAP, Kementerian Perindustrian, Dodiet Prasetyo, Dodiet Prasetyo menyebut untuk mendukung popularisasi kendaraan listrik perlu mobil dengan harga jual yang masuk ke segmen gemuk industri otomotif Indonesia.

"Kami akan mendorong produksi kendaraan compact EV car yang sesuai dengan daya beli masyarakat, sebagaimana disampaikan pak Kukuh (Sekjen Gaikindo) di range harga kurang lebih Rp 300 sampai 400 juta," dalam diskusi bersama Indef, (20/4/2020) lalu.

"Di saat kita melihat ternyata harga utama yang menyebabkan mahalnya EV adalah baterai, di mana cost of baterai sudah kita sampaikan. Harga katoda-nya paling mahal sekitar di atas 53 persen, dan itu kecil kemungkinan bisa diturunkan," jelasnya.

Dodiet melanjutkan, pemerintah sudah melakukan diskusi dengan pabrikan otomotif untuk membuat mobil listrik compact car, sehingga harga bisa lebih ditekan. Sebab dengan hal tersebut penggunaan kapasitas baterai juga lebih sedikit. Ia membocorkan di akhir tahun 2022, terdapat pabrikan yang bakal memproduksi Mini EV Compact, sementara harganya disebut masih berada di angka Rp 400 juta.

"Salah satu yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan cara memperkecil jenis baterainya, dan memproduksi Mini EV Compact Car, dan ini sedang kita diskusikan dengan beberapa pabrikan untuk dapat diproduksi di Indonesia. Harapannya nanti di akhir tahun ini, kami mohon doanya supaya nanti ada produksi EV kurang lebih di harga Rp 400 juta," jelas dia.




(riar/dry)

Hide Ads