Banyak negara yang menggoda Tesla untuk membangun pabrik di wilayahnya, termasuk Indonesia. Salah satu pesaing di Asia yang santer diberitakan ialah India. Tapi Indonesia disinyalir lebih besar peluangnya.
Beberapa media lokal India memberitakan, Elon Musk mungkin lebih memilih Indonesia untuk mendirikan basis produksi. Misalnya Indiatimes, merilis berita dengan judul "Not India, Elon Musk May Choose Indonesia As Tesla's Production Hub In Asia", sementara media Outlook India, juga bernada hal yang sama, dengan headline "Why Elon Musk Might Choose Indonesia Over India For Tesla's Manufacturing Base".
Berita ini menyusul kabar Tesla berpikir ulang tentang menjadikan India sebagai basis produksi. Dikutip dari Reuters, Minggu (15/5/2022), Tesla Inc telah menunda rencana untuk menjual mobil listrik di India. Pihaknya menghentikan pencarian showroom, setelah setelah gagal mengamankan pajak impor yang lebih rendah.
Keputusan itu diambil setelah lebih dari satu tahun belum menemukan titik temu antara Tesla dan Pemerintah India. Tesla berusaha menguji pasar dengan menjual mobil listriknya yang diimpor dari Amerika Serikat dan China.
Tetapi pemerintah India mendorong Tesla untuk berkomitmen pada manufaktur lokal sebelum tarif pajak impor bisa diturunkan.
Dikutip dari Outlookindia, Perdana Menteri Narendra Modi menginginkan perusahaan tersebut mendirikan pabrik di India untuk dijual secara lokal dan ekspor. Namun pada Agustus tahun lalu, Musk mengatakan Tesla mungkin melakukan produksi di negara tersebut jika berhasil dengan kendaraan impor terlebih dahulu.
Tesla ingin melihat peluang pasar di negara tersebut di mana industri mobil listrik telah berkembang. Apalagi sekarang sudah didominasi oleh produsen lokal, Tata Motors.
Saat India terus bersenandung tentang pemotongan bea masuk kendaraan listrik yang dicari oleh Elon Musk. CEO Tesla sekarang makin akrab dengan Indonesia. Bahkan bertemu langsung dengan Presiden Indonesia Joko Widodo.
Salah satu keuntungan Indonesia adalah produsen utama nikel terbesar, yang merupakan bahan utama untuk baterai. Indonesia telah menarik perhatian beberapa produsen baterai dan mobil melalui berbagai insentifnya, misalnya saja LG Energy Solution, bersama dengan perusahaan lain, serta pabrikan mobil listrik Hyundai Motor Company.
Sementara itu, pembuat powerpack terbesar di dunia, Contemporary Amperex Technology Co. (CATL) juga menginvestasikan hampir $6 miliar dalam proyek baterai dengan PT Aneka Tambang Tbk dan Indonesia Batttery Corporation.
Zhejiang Huayou Cobalt Co. dari China dan PT Vale Indonesia Tbk bulan lalu mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama dalam proyek nikel kelima di negara tersebut, Bloomberg telah melaporkan.
Bulan ini, negara tersebut mengumumkan investasi senilai $15 miliar dari Ningbo Contemporary Brunp Lygend China dan LG Energy Solutions untuk mengembangkan infrastruktur baterai EV.
Zhejiang Huayou Cobalt Co. dari China dan PT Vale Indonesia Tbk bulan lalu mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama dalam proyek nikel kelima di negara tersebut, Bloomberg telah melaporkan.
Pada bulan lalu, pemerintah juga sudah mengumumkan investasi dari Ningbo Contemporary Brunp Lygend China dan LG Energy Solutions untuk mengembangkan infrastruktur baterai EV.
Elon Musk juga sudah mengatakan ketertarikannya dengan Indonesia. Menurutnya Indonesia punya energi positif untuk mengembangkan industri kendaraan listrik.
"Saya rasa Indonesia memiliki potensi yang besar dan saya rasa kita melalui Tesla dan Space X akan mencoba beberapa kerja sama dengan Indonesia," ujarnya.
"Kita akan melihat dari dekat bentuk kerja sama di banyak hal, karena Indonesia memiliki banyak potensi. Apalagi Indonesia memiliki jumlah populasi dan terus berkembang. Ini bagus karena kita membutuhkan banyak orang di masa depan," tambahnya.
Bos Tesla dan SpaceX itu mengungkap rencananya datang ke Indonesia pada November tahun ini.
"Mudah-mudahan di Bulan November, terima kasih atas undangannya," kata Elon Musk.
Simak Video "Alasan Saham Tesla Anjlok dan Kehilangan Rp 3,1 Triliun"
[Gambas:Video 20detik]
(riar/lua)
Komentar Terbanyak
Kendaraan Hilang Lapor Polisi, Kena Biaya Berapa?
Bikin Orang Malas Bayar Pajak, BBN Kendaraan Bekas dan Pajak Progresif Dihapus
Rossi Pernah Sebut Marquez 'Biang Masalah' di MotoGP, Kini Banyak yang Percaya?