Produsen mobil asal China PT Sokonindo Automobile belum lama ini dikabarkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya.
Terungkap dalam akun Twitter Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), disebutkan bahwa ada 47 buruh PT Sokonindo Automobile yang di-PHK secara sepihak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanggal 31 Maret 2022, pihak manajemen melalui HRD melakukan PHK tanpa ada surat pemberitahuan terlebih dahulu kepada karyawannya. Dengan kejadian itu sontak membuat geram pekerjanya dan PUK SPAMK FSPMI PT Sokonindo Automobile, mengirimkan surat penolakan PHK tersebut," tulis akun FSPMI_KSPI (5/4/2022).
Hingga saat ini tercatat sudah tiga kali para buruh melakukan aksi di depan pabrik kawasan Cikande itu. Aksi demonstrasi pertama, sudah dilakukan para buruh pada 4 April. Tampak dalam foto yang diunggah para buruh mengerubungi depan kantor PT Sokonindo Automobile.
"Perwakilan pekerja berorasi di atas mobil komando 'Saya masih cuti, keesokan harinya masuk kembali kerja tiba-tiba sudah dihadang oleh security tidak bisa memasuki perusahaan dan langsung diberikan surat PHK. Saya menolak keras PHK sepihak ini'. Tegas salah satu orator," begitu bunyi cuitan lainnya.
Kabarnya, PHK tersebut dilakukan atas dasar efisiensi perusahaan. DFSK pun mengamini hal tersebut. Namun PR dan Media Manager PT Sokonindo Automobile Achmad Rofiqi menampik keputusan PHK dilakukan secara sepihak.
"Keputusan yang diambil merupakan keputusan yang sulit, namun sudah sesuai dengan kebijakan perusahaan dengan memperhitungkan kapasitas produksi dengan jumlah permintaan," tegas Rofiqi saat dikonfirmasi detikOto, Rabu (13/4/2022).
Fiqi juga menjelaskan bahwa pihak DFSK juga telah memenuhi kewajibannya untuk membayar kompensasi uang kepada karyawan yang terdampak PHK tersebut sesuai aturan berlaku.
Sekadar informasi, pabrik DFSK di Serang itu merupakan salah satu pabrik tercanggih karena 90 persen mengadopsi teknologi robotik pada proses produksinya.
Teknologi robotik ini mengadopsi lengan robotik yang mendapatkan dukungan operasi otomatis melalui pemanfaatan internet untuk koordinasinya. Alhasil, membantu para Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh DFSK bisa bekerja lebih maksimal dalam menghadirkan kendaraan-kendaraan yang berkualitas dan sudah terbukti di berbagai negara.
Kehadiran teknologi robotik ini sendiri tidak lantas menggantikan SDM yang sejak lama menjadi aspek penting dalam keberlangsungan bisnis DFSK. Sejauh ini pabrik DFSK memaksimalkan tenaga SDM dalam negeri dalam operasional dan kemudian kemampuannya ditingkatkan dengan bantuan teknologi robotik yang berbagai aspek produksi mulai dari stamping, welding, painting, assembling, hingga quality control.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah