Nissan dan NASA Lahirkan Baterai Mobil Listrik, Diklaim Kalahkan Performa Lithium Ion

Jakarta -

Nissan mengumumkan akan memperkenalkan teknologi baterai kendaraan listrik terbaru pada 2028. Berbeda dengan baterai listrik saat ini yang didominasi oleh lithium ion, baterai Nissan nanti akan berbentuk 'padat' atau solid.

Ambisi Nissan untuk bisa memiliki teknologi baterai terbaru ini tidak main-main, Nissan langsung menggaet NASA dan perusahaan lainnya untuk bisa mewujudkan bateri generasi terbaru itu, demikian dikutip autoblog.

Nissan juga menjelaskan prototipe baterai solid ini akan diproduksi di pabrik Nissan di Yokohama, Jepang pada 2024, dan baru akan dipasarkan pada 2028.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nissan mengklaim baterai kendaraan listrik solid ini, memiliki keunggulan lebih dibandingkan lithium-ion. Di antaranya memiliki kepadatan energi dua kali lipat dari baterai lithium-ion saat ini, memiliki suhu yang lebih dingin sehingga lebih aman, baterai ini akan mampu meningkatkan performa lebih baik, bakal memiliki jarak yang lebih jauh, serta bisa lebih cepat melakukan pengisian baterai.

Nissan Juke Hybrid Meluncur di Eropa (Nissan)

"NASA dan Nissan membutuhkan jenis baterai seperti ini," ujar Corporate Vice President Kazuhiro Doi.

Baterai terbaru karya Nissan dan NASA ini disebut 'Original Material Informatics Platform', dengan data yang telah terintegrasi dengan sistem komputer.

Nissan menjelaskan dengan hadirnya baterai solid ini diharapkan baterai mobil listrik jauh lebih murah, menggunakan bahan yang lebih murah hingga USD 75 per kWh pada tahun 2028. Bahkan di masa depan, Nissan yakin titik harga baterai hanya mencapai USD 65 per kWh dan memiliki harga layaknya kendaraan konvensional.