Pertalite Jadi BBM Penugasan, Mobil Kuno Tak Masalah Tenggak Pertamax?

Pertalite Jadi BBM Penugasan, Mobil Kuno Tak Masalah Tenggak Pertamax?

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 31 Mar 2022 09:42 WIB
Batok (Bandar Oto Klasik)
Ilustrasi mobil kuno Foto: Ridwan Arifin
Jakarta -

Pertalite atau BBM RON 90 akhirnya menjadi jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP). Keputusan ini keluar tak lama usai wacana penghapusan Premium mencuat ke publik.

Bagaimana nasib mobil kuno, yang diketahui memiliki mesin dengan kompresi rendah. Jika Pertalite dan Premium perlahan dihapus. Apakah cocok menggunakan bensin dengan RON lebih tinggi, dalam hal ini Pertamax.

Salah satu pecinta mobil kuno, Marius Pratiknjo, anggota PPMKI Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI), mengatakan mobil-mobil tua masih bisa menenggak BBM dengan RON tinggi, tapi ada syaratnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya itu tidak terlalu masalah. Ya balik lagi masalahnya ke uang. Kayak kita misalnya speknya si jaman dulu mobil-mobil kita yang tua, itu spek mobil dengan timbal, leaded. Yang sekarang tanpa timbal, karena tidak boleh mengandung itu oleh Kementarian Lingkungan Hidup, nah misalnya kayak gitu kita nggak papa, kita bisa pakai yang unleaded, banyak kok yang jual. Lead subtitute namanya." ujar Marius saat ditemui di Darmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2022).

"Jadi (lead subtitute) itu membuat karakteristiknya seperti timbal. Kayak begitu-begitu ada. Itu juga menurunkan supaya RON rendah juga ada. Bisa, itu tidak akan masalah. Cuma akan lebih konyol, kita beli Pertamax lebih mahal, lalu kita mesti tambah barang itu lagi kan," ungkap dia.

ADVERTISEMENT

Keputusan menjadikan Pertalite sebagai JBKP terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar Komisi VII, kemarin (29/3/2022).

"Bensin RON 90 ditetapkan sebagai JBKP berdasarkan Kepmen ESDM Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tanggal 10 Maret 2022 tentang JBKP," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji.

Dalam konferensi pers yang digelar awal tahun ini, Tutuka buka suara mengenai wacana penghapusan Premium. Dia mengatakan, konsumsi Premium hanya sedikit dan akan 'ditinggal' secara alami.

"Nah itu akan secara natural akan habis, kemudian Pertalite yang akan muncul," katanya, Rabu (19/1).

Sementara, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih mengatakan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 117 Tahun 2021 dijelaskan, di dalam Pertalite ada komponen Premium.

Pemerintah, kata dia, mengharapkan adanya perbaikan kualitas BBM. Di sisi lain, pemerintah tetap menjaga daya beli masyarakat. Maka itu, nantinya Pertamina mendapat kompensasi dari penyaluran Pertalite.

"Terkait terhadap BBM yang saat ini beredar di masyarakat, Pertalite itu nanti Pertamina akan mendapatkan kompensasi," ujarnya.

Simak Video 'Besok Pertamax Bakal Naik, Erick Thohir: Mohon Maaf':

[Gambas:Video 20detik]



(riar/din)

Hide Ads