Ngecas Mobil Listrik di SPKLU, Pemilik Tesla Ini Kena Tagihan Rp 8 Miliar

Ngecas Mobil Listrik di SPKLU, Pemilik Tesla Ini Kena Tagihan Rp 8 Miliar

Ilham Satria Fikriansyah - detikOto
Rabu, 09 Mar 2022 09:36 WIB
Lyngdal, Norway - August 02 2021: Tesla Superchargers at use at Handelsparken.
Ilustrasi mobil listrik Tesla melakukan pengisian daya (Getty Images/Trygve Finkelsen)
Jakarta -

Nasib kurang beruntung dialami oleh pemilik Tesla yang satu ini. Ia terkejut ketika mendapat tagihan hingga sebesar Rp 8 miliar setelah mengisi baterai mobilnya di salah satu SPKLU milik Tesla. Kok bisa?

Dilansir dari Carscoops, hal ini diketahui setelah pemilik mobil Tesla tersebut mengungkapkan ceritanya melalui media sosial Weibo. Saat itu ia mendapatkan sebuah notifikasi terkait biaya tagihan pengisian baterai mobil di salah satu Tesla Supercharger di Shanghai, China.

Pemilik mobil tersebut menceritakan jika ia terakhir kali mengisi baterai mobil listrik pada 27 Februari lalu. Tesla Model 3 miliknya saat itu hanya dicas sekitar 20 menit saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, pemilik mobil tersebut juga mendapatkan layanan gratis pengisian baterai mobil listrik di Tesla Supercharger di China. Sejak tanggal 27 Februari silam, ia masih memiliki sisa kuota sebesar 2.285 km lagi untuk mengisi baterai mobil gratis.

Namun hal yang terjadi selanjutnya malah bikin terkejut. Pemilik mobil itu dikenakan biaya sebesar 3.846.306 yuan atau setara Rp 8,7 miliar karena telah menggunakan fasilitas pengisian baterai di Tesla Supercharger.

ADVERTISEMENT

Dalam notifikasi tersebut juga menunjukkan pengemudi telah menggunakan daya sebesar 1.923.720 kWh untuk mengisi baterai mobil listrik. Secara rinci, ia dikenakan biaya sebesar 2 yuan (Rp 4.500) per kWh.

Ben Rich charges his Tesla vehicle at a super charging station in Parsippany, New Jersey on May 06, 2021. - With more electrical models soon hitting showrooms, the focus will shift to consumer willingness to pivot to electric cars at a time when conventional gas stations remain familiar and ubiquitous. (Photo by Kena Betancur / AFP)Pengguna Tesla melakukan pengisian daya listrik ke mobilnya (Kena Betancur / AFP)

Hal ini jelas membingungkan, sebab laporan dari CnEV Post mengatakan dengan jumlah kWh sebesar itu seharusnya sudah bisa mengisi baterai Tesla Model 3 yang memakai baterai sebesar 60 kWh hingga 32.000 kali.

Mengetahui kejadian itu, pihak Tesla China mengatakan jika tagihan yang diberikan kepada pemilik mobil tersebut merupakan kesalahan dalam sistem perangkat lunak (software). Masalah ini kemudian tengah diselesaikan oleh tim teknisi Tesla.

Mengenai biaya charging gratis, Tesla sebelumnya bakal menjalankan program tersebut guna menarik minat calon konsumen. Pabrikan otomotif asal Amerika Serikat ini menawarkan kepada konsumen pengisian baterai mobil gratis hingga jarak sejauh 1.500 km di China, lalu 1.000 km untuk konsumen di Amerika Serikat.

Sayangnya, pada 18 September 2021 lalu program tersebut kemudian dihentikan oleh Tesla. Lalu, harga sekali ngecas mobil listrik di Tesla Supercharger terus mengalami kenaikan. Dari yang awalnya sekitar 3,2 yuan (sekitar Rp 7.200) kini naik menjadi 6,4 yuan (sekitar Rp 14.500).




(din/din)

Hide Ads