Jeep mengambil langkah besar untuk mendukung elektrifikasi. Merek yang menjadi bagian grup Stellantis ini akan akan menghentikan penjualan mobil internal combustion engine (ICE) pada tahun 2022 di Eropa, kecuali Italia.
Dikutip Autocar, Sabtu (19/2/2022) Jeep hanya akan menawarkan mild-hybrid (E-Hybrid), plug-in hybrid (4xe), dan dalam waktu dekat, model listrik sepenuhnya kepada pelanggan Eropa dalam upaya untuk menurunkan emisi.
"Kami mempercepat elektrifikasi, memperkuat kemampuan 4x4 dan semangat kebebasan dengan elektrifikasi. Ini bukan hanya tentang menjadi lebih hijau. Ini tentang menekankan dan meningkatkan kemampuan Jeep kami - menjadikannya lebih menyenangkan, mengasyikkan, berkelanjutan, dan mampu berkendara off-road dengan tenang," ujar CEO Jeep Christian Meunier.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jeep ingin model elektrifikasi menyumbang 70 persen dari penjualannya di seluruh dunia pada tahun 2025. Oleh karena itu, Jeep bersiap untuk meluncurkan berbagai EV segmen SUV. Stellantis telah mengkonfirmasi bahwa Jeep listrik penuh pertama akan diluncurkan pada tahun 2023.
![]() |
Sebelumnya Jeep sudah meluncurkan varian hybrid ini pada Wrangler JL 4xe. Lalu kemudian disusul, Grand Cherokee 4xe PHEV.
Tahun lalu, Jeep menampilkan Wrangler EV dengan konsep Magneto. Meskipun model tersebut masih menjadi prioritas bagi pembuat mobil, CEO mengatakan akan ada beberapa BEV sebelum Wrangler.
Lalu apakah dorongan elektrifikasi akan membawa Jeep ke segmen baru, Meunier mengatakan tetap pada model yang dijual saat ini.
"Jeep adalah merek global dan kami dimaksudkan untuk mencakup seluruh jajaran SUV. SUV sejati, bukan hatchback yang dibangkitkan," ujar dia.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar