Dadah Ngecas Berjam-jam: Mobil Listrik Bisa Ganti Baterai Cuma 2 Menit, Bayar Rp 100 Ribu

Dadah Ngecas Berjam-jam: Mobil Listrik Bisa Ganti Baterai Cuma 2 Menit, Bayar Rp 100 Ribu

Tim Detikcom - detikOto
Rabu, 19 Jan 2022 13:16 WIB
This photograph taken on September 26, 2017 shows a staff member displaying the charging compartment of an electric Bluecar ahead of the launch of a BlueSG office, a subsidiary of Frances Bollore Group, in Singapore.
The electric car-sharing service will launch in Singapore in December, in what the company behind the scheme said on September 27 was a first for Southeast Asia. / AFP PHOTO / ROSLAN RAHMAN
Mengisi daya mobil listrik (AFP PHOTO / ROSLAN RAHMAN)
Jakarta -

Mobil listrik dianggap masih punya kelemahan besar dalam hal pengisian daya yang memakan waktu sampai berjam-jam. Di China ada teknologi yang bisa mementahkan hal tersebut di mana mobil bisa ganti baterai dalam waktu sangat singkat. Selain itu juga murah meriah.

Durasi mengisi baterai mobil listrik sebenarnya beragam, tergantung pada kapasitas baterai dan daya aliran listrik yang digunakan. Namun secara umum pengisian baterai mobil listrik memang butuh waktu yang tidak sebentar, apalagi jika dibandingkan dengan mengisi bahan bakar selayaknya kendaraan pembakaran internal.

Atas dasar itulah populasi kendaraan listrik masih sangat minim - meski dalam hitung-hitungan biaya per km, mobil listrik lebih irit di kantong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluhan atas lamanya durasi pengisian daya baterai listrik kini mungkin sudah terpecahkan di China. Menggunakan sistem ganti baterai, mobil listrik yang kehabisan daya bisa mendapatkan lagi tenaganya hanya dalam waktu dua menit.

Sistem penggantian baterai listrik ini sudah dilakukan oleh BAIC electric taxi. Dalam sebuah video yang tayang di Twitter, terlihat sebuah taksi memasuki semacam bengkel pergantian baterai.

ADVERTISEMENT

Baterai dalam mobil kemudian diganti dengan yang sudah terisi dengan bantuan robot. Proses pemasangan baterai berlangsung sekitar 45 detik saja. Jika pencopotan bateran berdurasi sama, maka seluruh proses swap baterai mobil listrik itu tuntas kurang dari dua menit.

Menariknya lagi, bengkel swap baterai mobil listrik khusus taksi tersebut murah meriah. Dikutip dari Jalopnik, biaya swap baterai hanya US$ 7. Itu setara dengan Rp 100.500 (seratus ribu lima ratus rupiah.

Dari sekali pengisian daya tersebut, mobil listrik disebutkan bisa melaju sampai 152 km. Jarak yang bisa dibilang lumayan untuk dipakai sebuah angkutan taksi.

Fasilitas penukaran baterai mobil listrik pada video di atas berada di Kota Hebei. Dalam skala lebih besar, fasilitas penukaran baterai mobil listrik sudah terseber luas di China.

Pabrikan mobil listrik China, Nio, mengklaim saat ini sudah memiliki 700 lokasi penggantian baterai di seluruh wilayah China. Angkanya ditargetkan bertambah hingga 4.000 buah pada akhir 2025.

Fitur baterai yang bisa ditukar terlihat menjadi daya tarik Nio dalam memasarkan produknya. Sejak pertama memperkenalkan fasilitas penukaran baterai listrik, sampai penghujung 2021 sudah ada 4 juta layanan penukaran baterai mereka lakukan.

[Halaman Selanjutnya: Tesla Menentang Swap Baterai Mobil Listrik?]

Lihat juga Video: Kemenhub Gelar Touring Mobil Listrik Jakarta-Jambi

[Gambas:Video 20detik]



Tesla, sebagai merek mobil listrik nomor wahid di dunia, memutuskan tidak menggunakan sistem pergantian baterai pada produk-produknya. Secara tegas perusahaan milik Elon Musk itu menyatakan menolak menggunakan tukar baterai, setidaknya untuk saat ini.

Pada 2013, Tesla sebenarnya pernah memunculkan wacana tukar baterai, alih-alih menggunakan sistem pengecasan. Namun fasilitas penukaran baterai tersebut ditutup pada 2016.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan, Tesla pernah menyebut kalau metode tukar baterai penuh dengan masalah dan tidak cocol untuk penggunaan skala besar.

Tonton video mobil Tesla melakukan tukar baterai di bawah ini:


Hide Ads