Produsen otomotif nasional asal Vietnam, VinFast, berencana akan membangun pabrik baterai mobil listrik di Amerika Serikat. Kabarnya, pabrik tersebut akan dibangun di atas lahan yang luas dan mengusung teknologi canggih.
VinFast memang gencar dalam memasarkan kendaraan listriknya di luar negeri, salah satu pasar yang dituju adalah Amerika Serikat. Tak hanya menjual mobil, VinFast juga ingin membangun pabrik baterai di sana.
Dikutip dari Reuters, Le Thi Thu Thuy selaku Wakil Ketua Vingroup dan CEO VinFast Global mengatakan, perusahaan asal Vietnam ini akan membangun pabrik baterai di AS. Nantinya, pabrik baterai khusus mobil EV itu akan tergabung dalam kawasan manufaktur VinFast yang luas.
"Kami juga akan membangun gigafactory (pabrik) di Amerika Serikat juga," kata Le Thi Thu Thuy.
Dengan strategi ini, VinFast diprediksi akan bersaing dengan merek ternama seperti Tesla dan General Motors (GM) yang sudah lama menguasai pasar otomotif di Negeri Paman Sam. VinFast juga jadi pabrikan pertama yang akan berhenti memproduksi mobil konvensional dan beralih ke elektrifikasi pada akhir 2022.
Lebih lanjut, Thuy mengungkapkan jika VinFast juga bakal memproduksi bus bertenaga listrik dalam beberapa tahun ke depan. Sementara itu, VinFast sebelumnya telah membuat rencana akan mulai memproduksi mobil EV di AS pada akhir 2024 mendatang.
![]() |
VinFast juga tengah berusaha mendirikan pabrik di Jerman. Namun masih belum jelas apakah pabrik tersebut akan fokus memproduksi mobil listrik atau baterai.
Sejauh ini VinFast telah membangun pabrik sel baterai di Vietnam. Hal ini merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk menciptakan baterai mobil listrik secara mandiri.
Untuk mencapai target tersebut, VinFast telah melakukan investasi sebesar US$ 174 juta atau setara Rp 2,5 triliun untuk memproduksi baterai sendiri. Perusahaan mengklaim dapat memproduksi sebanyak 100 ribu paket baterai per tahun, lalu akan terus ditingkatkan menjadi satu juta paket per tahun.
"Era pengiriman mobil di seluruh dunia sudah berakhir, terutama sejak COVID-19. Anda harus memiliki pabrik yang dekat dengan pasar untuk memenangkan hati para konsumen," tulis VinFast dalam pernyataan resminya.
Sejak beberapa bulan lalu, masalah rantai pasokan baterai telah menyebabkan penundaan produksi kendaraan mobil listrik dan menyebabkan inden di seluruh dunia. Untuk menangani masalah itu, sejumlah produsen otomotif kini memilih membangun pabrik baterai mobil EV sendiri, sehingga tidak bergantung kepada pemasok.
Simak Video "Ngecas Mobil Listrik 30 Menit di Rest Area, Dapat Berapa Persen?"
[Gambas:Video 20detik]
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Kapolri Soroti Moge-Mobil Mewah Dikawal: Jangan Terobos Lampu Merah
Sering Diprotes Masyarakat, Kapolri Minta Patwal Lebih Selektif dan Tertib