Wih! BMW dan Mercedes-Benz Tertarik Investasi di Indonesia, buat Ekspor ke Australia

Wih! BMW dan Mercedes-Benz Tertarik Investasi di Indonesia, buat Ekspor ke Australia

Ridwan Arifin - detikOto
Minggu, 31 Okt 2021 07:45 WIB
BMW Group menambahkan deretan mobilnya yang dirakit secara lokal yaitu MINI Cooper. Meskipun dirakit lokal, kualitasnya tak kalah dengan buatan Inggris.
Ilustrasi perakitan mobil premium di Indonesia Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan kunjungan ke Jerman. Dia memaparkan potensi industri manufaktur di Tanah Air serta peluang investasi, salah satunya dengan perusahaan brand mobil premium BMW dan Mercedes-Benz.

Agus mengatakan BMW dan Mercedes-Benz memiliki ketertarikan dengan potensi Indonesia sebagai basis pengembangan mobil berbasis fuel cell.

"BMW telah menyatakan minatnya untuk membangun ekosistem tersebut di Indonesia. Mercesdes-Benz juga bersedia bekerjasama dan sedang mengeksplorasi peluang ekspor kendaraan ke Australia dan ASEAN, rencananya mereka akan menjadikan Indonesia sebagai hub produksi," ujar Agus Gumiwang di Munich, Jerman dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (31/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menjelaskan keuntungan Indonesia dalam mengekspor produk kendaraan bermotor ke Australia, karena kedua negara ini telah menandatangani Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang mulai berlaku sejak 5 Juli 2020.

Salah satu keuntungan dari adanya IA-CEPA adalah penghapusan tarif perdagangan kendaraan (Completely Built Up) CBU menjadi 0% bagi tipe mobil penumpang yang diproduksi di Indonesia untuk diekspor ke Australia. Untuk itu, Menperin menawarkan kepada produsen mobil dari Jerman agar dapat menjadikan Indonesia sebagai production base kendaraan bermotor yang diekspor ke Australia.

ADVERTISEMENT

"Selain itu, mobil asal Jerman seperti BMW dan Mercedes-Benz merupakan merek premium yang paling populer di Australia pada tahun 2020," ujar Agus.

Di sisi lain, Indonesia merupakan negara yang tengah menyongsong era mobil listrik. Komitmen ini diperjelas dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) untuk Transportasi Jalan.

"Sangat penting untuk investor berinvestasi di Indonesia karena kami yakin di masa depan akan terjadi peningkatan demand EV di dunia. Indonesia punya target pengembangan komponen utama untuk EV seperti baterai, motor elektrik, dan inverter," ujarnya.

Peluang berinvestasi di Indonesia juga besar lantaran rasio kepemilikan kendaraan masih rendah, yakni 99 mobil per 1.000 orang. Ini menjadi salah satu potensi sebagai produk otomotif terbesar di ASEAN.

Menperin menyampaikan, terkait ketertarikan untuk menjadikan Indonesia sebagai hub produksi kendaraan yang diekspor ke Australia, saat ini Mercedes-Benz sedang mengalkukasi value chain dalam rencana produksi. Selain itu, perusahaan tersebut juga sedang mempelajari terkait biaya manufaktur, biaya logistik, regulasi, persyaratan teknologi, tarif pajak, serta hal-hal terkait lainnya.

"Namun, intinya mereka support dan mereka sedang menyiapkan diri untuk rencana membuka pasar ke Australia," jelas Agus.

Seperti diketahui kedua brand premium ini beberapa model sudah dirakit di Indonesia. BMW Indonesia bersama mitra lokalnya PT Tjahja Sakti Motor memiliki pabrikan untuk sekitar sembilan model mobil penumpang, dengan kinerja produksi pada tahun 2020 sebanyak 1.470 unit, dan Januari hingga September 2021 sebanyak 1.152 unit.

Kemudian, Mercedes-Benz Indonesia (PT MBI) memproduksi sekitar delapan model mobil penumpang, dengan performa produksi pada 2020 sebanyak 457 unit, dan Januari hingga September 2021 sebanyak 224 unit.




(riar/riar)

Hide Ads