Presiden Joko Widodo menyebut dalam waktu dua hingga tiga tahun lagi mobil listrik dari Indonesia. Ada pabrikan mana saja yang siap produksi dalam negeri?
Rasa optimistis ini buah hasil strategi pemerintah menghentikan ekspor bahan mentah nikel untuk diolah sendiri di dalam negeri.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada peserta PPSA XXIII 2021 LNKRI di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/10/2021).
"Dan nanti bapak ibu bisa lihat 2 atau 3 tahun lagi yang namanya mobil listrik akan mulai bermunculan dari negara kita," ucapnya.
Jokowi menjelaskan, berkembangnya produksi mobil listrik di dalam negeri merupakan bukti hilirisasi hasil tambang yang dilakukan. Indonesia memiliki cukup banyak cadangan nikel yang menjadi bahan baku baterai mobil listrik.
Selain itu pemerintah juga berupaya mengintegrasikan Krakatau Steel sebagai BUMN penghasil baja dengan para produsen baterai lithium sebagai industri turunan nikel, serta industri otomotif.
Seperti diketahui pada September lalu, Peresmian Pabrik HSM 2 Krakatau Steel ditandai dengan penekanan tombol dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi. Selain Puan, Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Menteri BUMN, Menteri Sekretaris Kabinet, Direktur Utama PT Krakatau Steel, dan Gubernur Banten.
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi HRC sebesar 1,5 juta ton per tahun. Pabrik ini merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium dan tertipis di Indonesia.
"Karena sekarang Krakatau Steel dengan pembaharuan yang ada pabrik hot strip mill, bisa memproduksi lembaran-lembaran tipis untuk body mobil. Dulu hanya untuk sasisnya, sekarang sudah bisa untuk body mobil baru saya resmikan bulan lalu," tutupnya.
(halaman selanjutnya: pabrikan yang siap produksi mobil listrik di Indonesia)
(riar/din)