Strategi Hyundai Jaga Harga Jual Kembali Mobil Listrik Bekas, Biar Konsumen Tidak Rugi

Strategi Hyundai Jaga Harga Jual Kembali Mobil Listrik Bekas, Biar Konsumen Tidak Rugi

M Luthfi Andika - detikOto
Jumat, 24 Sep 2021 10:35 WIB
Tim detikcom membuktikan seberapa tangguh mobil listrik bisa dikendarai untuk perjalanan jarak jauh. Hyundai Ioniq langsung gas Jakarta-Bali.
Hyundai Ioniq Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Banyak kekhawatiran pengendara saat hendak membeli mobil listrik akan harga jual kembali yang murah, terlebih baterai yang menjadi sumber tenaga dinilai sudah tidak memiliki kualitas terbaik seperti baru pertama kali beli.

Hyundai PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menegaskan para pengguna mobil listrik tidak perlu khawatir, karena beberapa langkah dipersiapkan untuk bisa menjaga harga jual mobil listrik Hyundai.

"Terkait harga jual kembali mobil listrik, ke depannya tentu akan kami dukung terus dengan program layanan purnajual menyeluruh yang sudah ada saat ini. Selain itu juga edukasi terus menerus tentang manfaat dari mobil listrik itu sendiri bagi para penggunanya," Ucap Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Makmur kepada detikOto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kami yakin dengan inovasi baik dari sisi produk dan layanan yang diberikan Hyundai dapat terus memaksimalkan kepuasan seluruh pelanggan Hyundai," Makmur menambahkan.

Terlepas dari harga jual kembali yang ditawarkan, Makmur menjelaskan konsumen mobil listrik tidak perlu merasa rugi saat menggunakan mobil listrik, karena berbagai keuntungan akan didapatkan konsumen.

ADVERTISEMENT

"Kami juga turut berperan aktif dalam membangun infrastruktur ev charging, lebih dari 100 charging station yang sudah kami bangun, dari rest area Jakarta hingga Surabaya maupun sebaliknya, mall, cafe, hotel, restauran, dll, serta diseluruh dealer Hyundai dari Medan sampai Aceh.
Sehingga ini memberikan kenyamanan bagi pemilik mobil listrik," ucap Makmur.

Kawasan Kota Jababeka Cikarang akan memiliki stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Kehadiran SPKLU itu guna dukung Program Percepatan Mobil Listrik.Ilustrasi kawasan Kota Jababeka Cikarang akan memiliki stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Kehadiran SPKLU itu guna dukung Program Percepatan Mobil Listrik. Foto: Grandyos Zafna

Dalam pemberitaan detik.com sebelumnya dijelaskan Pengembangan infrastruktur stasiun pengisian listrik umum alias SPKLU di Indonesia terus dilakukan. Hal ini menjadi salah satu cara mendukung ekosistem kendaraan listrik.

Hingga kini, totalnya sudah ada 166 unit SPKLU di Indonesia yang tersebar di 135 lokasi. Mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, NTB, hingga Sulawesi.

"Saat ini sudah ada 166 unit SPKLU, ada di 135 lokasi. Paling banyak memang saat ini di Jakarta, Tangerang, Bandung," ungkap Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari dalam webinar infrastruktur SPKLU Kementerian ESDM, Selasa (21/9/2021).

Dalam data yang dipaparkan Ida, SPKLU paling banyak berada di Jawa Barat. Ada 26 unit di 25 lokasi. SPKLU buatan Hyundai menjadi yang paling banyak dengan total 25 unit di 25 lokasi di Jawa Barat.

(Daerah SPKLU di daerah lainnya ada di halaman kedua)

Kemudian, ada juga SPKLU yang berlokasi di PLN UID Jawa Barat jumlahnya 2 unit. Lalu SPKLU juga dibangun oleh BPPT/LEN sebanyak 1 unit. Lalu, di ruas tol Jakarta-Surabaya ada 2 unit.

Kemudian, di Banten ada 15 unit SPKLU pada 12 lokasi. Pertama ada 6 unit SPKLU milik PLN UID Banten di 3 lokasi, kemudian 1 SPKLU ada di Kantor BPPT. Selanjutnya, 1 SPKLU buatan Angkasa Pura II juga sudah mejeng di Bandara Soekarno-Hatta.

Lalu, ada 2 unit SPKLU di 2 lokasi yang dibuat Mitsubishi. Hyundai juga membuat 2 unit SPKLU di 2 lokasi.

Di Jakarta ada 15 unit SPKLU di 12 lokasi. Paling banyak adalah SPKLU besutan Hyundai ada 25 unit di lokasi yang berbeda-beda. Kemudian Mitsubishi, membuat 13 unit SPKLU di 12 lokasi. Pertamina juga membuat 5 SPKLU di 6 lokasi yang ada di ibu kota.

Sisanya, ada PLN, BPPT, Blue Bird, Shell Indonesia, Mercedez Benz, BMW, Medco, hingga Starvo yang juga menyediakan sederet SPKLU di berbagai lokasi di Jakarta.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan telah membangun 122 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga April 2021. Team detik.com langsung melihat kesiapan SPKLU milik PLN Jakarta-Denpasar.Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan telah membangun 122 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga April 2021. Team detik.com langsung melihat kesiapan SPKLU milik PLN Jakarta-Denpasar. Foto: 20Detik

Berlanjut ke Jawa Tengah, ada 16 SPKLU di 16 lokasi. Paling banyak SPKLU yang dibuat Hyundai ada 11 unit yang tersebar di berbagai lokasi berbeda. Kemudian, 4 SPKLU tersebar di ruas Jalan Tol Jakarta-Surabaya. Lalu, ada satu SPKLU di kantor PLN UID Jateng-DIY.

Selanjutnya, SPKLU juga sudah tersedia sampai Jawa Timur, Bali, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB). Jumlahnya ada 15 unit di 12 lokasi.

Di Bali ada ada Mitsubishi dan Hyundai yang menyediakan 3 SPKLU di lokasi yang berbeda. Kemudian, ada PLN UID Bali menyediakan 3 SPKLU di kantornya, dan PLN Jasa Marga Bali yang juga menyediakan 3 SPKLU di kantornya. Sementara di NTB ada 2 SPKLU yang disediakan di kantor PLN UIW NTB. Sisanya ada belasan SPKLU yang tersebar di Jawa Timur.

Di luar Jawa SPBU tersedia sudah tersedia juga di Pulau Sumatera. Ada 1 unit di GOR Jakabaring, Palembang, 1 unit lagi di kantor Hyundai Palembang, dan 1 unit lagi di rest area Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar-Kayu Agung.

Nah yang paling jauh, SPKLU sudah tersedia di Sulawesi, jumlahnya ada 4 unit di 3 lokasi. Paling banyak ada di PLN Kompleks Mega Mas Manado dengan jumlah 2 unit. Kemudian 2 unit sisanya ada di kantor PLN Mattoangin dan PLN UIW Suluttenggo.


Hide Ads