Level PPKM Turun, Penjualan Mobil Bekas Berangsur Naik

Level PPKM Turun, Penjualan Mobil Bekas Berangsur Naik

Muhammad Hafizh Gemilang - detikOto
Rabu, 15 Sep 2021 20:53 WIB
Dealer Mobil Mewah Bekas Focus Motor
Ilustrasi stok mobil bekas yang sedang dijual oleh Focus Motor Foto: Muhammad Zaky Fauzi Azhar
Jakarta -

Dampak pandemi covid-19 yang menjangkit Indonesia, terasa di seluruh sektor ekonomi, tak terkecuali bagi industri pasar penjualan mobil bekas. Sempat sangat redup di masa PSBB dan PPKM Darurat, kini pasar mobil bekas berangsur pulih.

Focus Motor, salah satu dealer mobil bekas di kawasan Bursa Mobil Mangga Dua Square, Jakarta, saat ini terpantau sudah buka kembali pasca seluruh pusat perbelanjaan non-esensial ditutup saat PPKM Darurat.

"Baru kurang-lebih dua minggu ya kita aktif kembali dealer-nya. Kalau kemarin sih kita cuma bisa jualan lewat online dan kita kirim mobilnya ke pembeli," papar Agustinus, pemilik dari Focus Motor kepada detikOto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agustinus mengatakan sejak level PPKM diturunkan, angka penjualan mobil bekas di dealer-nya terpantau mengalami peningkatan. Meskipun belum dalam sampai tahap normal, menurutnya tren positif ini memberikan angin segar bagi para pedagang mobil bekas.

"Saat ini sih penjualan masih di tahap 70 persen dari normal. Jadi untuk disebut kembali normal sih belum," papar Agustinus.

ADVERTISEMENT

Focus Motor tercatat memiliki hampir 300 unit stok mobil bekas yang dijual, dari mulai mobil yang harganya terjangkau hingga mobil mewah yang harganya tembus miliaran rupiah.

"Kalau Focus Motor sih, bisa dibilang ya sebulan perputaran jual kita di 70 persen dari stok yang ada yah. Kurang lebih 200 unit yang terjual per bulan," papar Agustinus.

"Untungnya kita sih, karena stoknya banyak dan juga ada macam-macam segmen mobilnya, jadi misalnya segmen kelas bawah lagi kurang banyak pembeli, bisa dikuatkan dari segmen mobil hobi atau mobil mewahnya," papar Agustinus.

Dirinya pun mengakui, saat pandemi ini kondisi pasar sangat fluktuatif. Menurutnya, dalam jangka waktu tertentu penjualan mobil hobi dan mewah justru yang dapat menolong bisnis mobil bekasnya.

"Ini kalau kita bicara dealer mobil yang stoknya banyak dan segmennya beragam yah. Kalau dealer yang jual mobil stoknya gak banyak sih, saya rasa tidak sedikit juga yang terpaksa gulung tikar karena pandemi ini," papar Agustinus.

Momen PSBB dan PPKM Darurat kemarin, sempat membuat bisnis mobil bekas Focus Motor hanya sanggup menjual 5 persen dari stok yang mereka punya.

"Kami yang punya stok banyak ini, pernah sebulan hanya jual 15 unit. Bayangkan dengan supply yang kami punya, tapi demand hanya segitu. Jelas bisnis mobil bekas ini sangat terkena dampak saat pandemi," papar Agustinus.

Isu lain yang tidak kalah membuat penjualan mobil bekas Focus Motor harus sempoyongan adalah diskon PPnBM mobil baru. Menurutnya, adanya diskon PPnBM ini praktis sangat menyerang bisnis mobil bekas.

"Contohnya untuk Pajero aja. Misalnya harga bekas untuk tahun 2019 nya di angka Rp 450 juta, sedangkan harga mobil barunya (karena diskon PPnBM) jadi Rp 420 juta. Ya jelas orang beli mobil baru lah. Nah ini, stok kita mau nggak mau harus turun harganya. Berarti ya harus jual di bawah harga modal kan," papar Agustinus.

Saat ini, Agustinus hanya berharap akan kejelasan dan aturan yang lebih pasti dari pemerintah terkait penanganan pandemi covid-19 ini, agar pasar mobil bekas semakin dapat kembali pulih.




(mhg/din)

Hide Ads