Masih Ada PPKM, Target Penjualan Mobil 750 Ribu Unit Berat

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 20 Agu 2021 08:39 WIB
Gaikindo menyatakan, cukup berat mencapai target penjualan 750 ribu unit tahun ini. Foto: Dadan Kuswaraharja
Jakarta -

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mempengaruhi penjualan kendaraan bermotor. Bahkan, pada Juli 2021 lalu penjualan mobil mengalami penurunan.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) pada Juli 2021 turun 8,4% menjadi 66.639 unit. Angka itu turun 6.081 unit dari bulan Juni yang mencapai 72.720 unit.

Sementara penjualan mobil secara retail (dari dealer ke konsumen) juga mengalami penurunan 2,6%. Sepanjang Juli 2021, sebanyak 64.028 unit mobil baru dikirim ke konsumen, turun dari 65.715 unit pada bulan sebelumnya.

"PPKM Juli-Agustus cukup berat dampaknya. Dampaknya terlihat Juli penjualan agak menurun," kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, dalam webinar "Evaluasi Dampak Program Relaksasi PPnBM DTP Kendaraan Bermotor", Kamis (19/8/2021).

Nangoi mengatakan, penjualan mobil pada Agustus kemungkinan juga belum bisa ke angka normal meski masih ada diskon PPnBM. Sebab, produksi kendaraan juga masih berdampak.

"Kita lihat untuk produksi produsen besar masih berdampak. Saya lihat walaupun ada antrean pembeli tapi unit yang di-deliver masih kurang. Mudah-mudahan Agustus ini bisa terisi semuanya," ucapnya.

Alhasil, Nangoi mengatakan target penjualan mobil sebanyak 750 ribu unit yang ditetapkan Gaikindo berat untuk dicapai.

"Kita lihat bahwa angka 750 ribu unit untuk tahun 2021 masih cukup berat untuk kita capai," sebutnya.

Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto mengatakan, PPKM sangat mempengaruhi penjualan mobil. Apalagi, dealer-dealer harus menerapkan work from home (WFH).

"Kesehatan masyarakat ada di atas segala-galanya. Jadi kami hrus patuh, kalau dibilang work from home ya sudah work from home. Jadi showroom ditutup, penjualan dilayani secara online. Tentu ada dampaknya. Maka dari itu kita lihat bawa di bulan Juli ini angka penjualan kita cuma 66 ribu. Padahal tadinya sudah 72 bahkan 78 ribu," ucap Jongkie.

"Tentu kita harapkan bahwa kita bisa kembali ke angka 1 juta (unit). Kapan? Nah itu pertanyaannya, 2022 atau 2023? Pak Jokowi sudah mengumumkan pertumbuhan ekonomi kita tahun 2022 akan ditargetkan 5-5,5%. Kita cukup optimis, tetapi kembali lagi kita optimis harus, tapi juga harus realistis," sebut Jongkie.



Simak Video "Disubsidi Rp 70 Juta, Seberapa Laku Mobil Listrik?"

(rgr/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork