Mobil Jepang Masih Jadi yang Paling Laris di Dunia: Toyota Pertama, VW Kedua

Mobil Jepang Masih Jadi yang Paling Laris di Dunia: Toyota Pertama, VW Kedua

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 30 Jul 2021 12:53 WIB
Aneka Logo Mobil, toyota, bmw, alpina, datsun, nissan
Kalahkan Volkswagen, Toyota jadi merek mobil terlaris dunia lagi. Foto: Dadan Kuswaraharja
Jakarta -

Toyota Motor Corporation (TMC) mempertahankan takhta sebagai produsen otomotif terlaris di dunia. Pabrikan asal Jepang itu sekali lagi mengalahkan Volkswagen Group, setidaknya di semester I 2021.

Dalam laporan penjualan di rilis resminya, Toyota mengumumkan penjualan mobil global mencapai 5.467.218 unit pada semester I 2021, naik 31,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Rekor penjualan Toyota sebelumnya untuk semester pertama dicapai pada 2019 dengan penjualan sekitar 5,31 juta unit secara global. Itu terdiri dari penjualan mobil merek Toyota sendiri, merek Daihatsu, dan Hino.

Merek Toyota sendiri mencatat penjualan sebanyak 5.004.625 unit. Kemudian Daihatsu sebanyak 386.933 unit dan Hino 75.660 unit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini adalah tahun kedua berturut-turut Toyota menjadi produsen mobil top dunia di paruh pertama. Pencapaian ini juga menggarisbawahi pemulihan tajam dari dampak awal pandemi COVID-19, meskipun industri otomotif global mengalami krisis chip global.

Di sisi lain, penjualan mobil Volkswagen (VW) Group yang selalu membayang-bayangi Toyota dalam perebutan takhta produsen otomotif terlaris juga tercatat naik 27,9%. Pada paruh pertama tahun 2021, Volkswagen menjual mobil sebanyak 4.978.000 unit secara global.

ADVERTISEMENT

Hal itu membuat Toyota menjadi merek mobil terlaris dunia, mengalahkan angka penjualan Volkswagen. Sepanjang tahun 2020, Toyota merebut kembali mahkotanya sebagai produsen mobil terlaris dari Volkswagen untuk pertama kalinya dalam lima tahun.

Sepanjang semester I 2021, Toyota menikmati penjualan mobil yang kuat di paruh pertama tahun 2021 di pasar utamanya di Amerika Serikat dan China. Dilansir Japan Times, seorang pejabat Toyota mengatakan pihaknya telah mampu menangani dampak dari krisis chip global.

Kekurangan chip global telah memaksa produsen otomotif termasuk Toyota dan Volkswagen untuk mengurangi produksi. Pandemi telah meningkatkan permintaan semikonduktor, yang digunakan dalam berbagai produk mulai dari laptop dan konsol game hingga mobil. Sementara produksi semikonduktor belum maksimal.




(rgr/din)

Hide Ads