Cuan di Tengah Pandemi, Tesla Raup Keuntungan Rp 16,5 Triliun di Kuartal II 2021

Cuan di Tengah Pandemi, Tesla Raup Keuntungan Rp 16,5 Triliun di Kuartal II 2021

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 29 Jul 2021 10:48 WIB
CEO Tesla Elon Musk melanggar aturan lockdown dengan membuka kembali pabrik Tesla di Fremont, California, AS. Area parkir pabrik Tesla yang penuh dengan mobil baru.
Tesla meraup keuntungan hingga Rp 16,5 triliun di kuartal II 2021. Foto: AP Photo/Ben Margot
Jakarta -

Pandemi virus Corona (COVID-19) sepertinya tidak berpengaruh untuk Tesla. Buktinya, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat itu berhasil mendapat keuntungan mencapai US$1,14 miliar (Rp 16,5 Triliun) di kuartal II (April-Juni) 2021.

Tesla baru saja membukukan kinerja penjualan kuartal terbaiknya. Perusahaan milik Elon Musk ini telah menjual 201.304 kendaraan secara global selama kuartal kedua tahun 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Paultan, catatan tersebut meningkat 121% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan sebagian besar penjualan tersebut berasal dari Model 3 dan Model Y. Hanya sekitar 1.895 unit berasal dari Model S dan Model X.

Meningkatnya penjualan tentunya dibarengi dengan meningkatnya keuntungan. Tesla pun meraih laba mencapai US$1,14 miliar dalam tiga bulan terakhir ini. Jumlah ini meningkat lebih dari 10 kali lipat dari yang diperolehnya pada kuartal II 2020.

ADVERTISEMENT

Dilansir laman Automotive News Europe, Tesla mengatakan kekurangan semikonduktor menimbulkan masalah produksi selama kuartal kedua. Namun hal tersebut ditutupi dengan kerja keras para karyawan untuk tetap menjaga produksi agar terus berjalan sedekat mungkin mendekati kapasitas penuh.

Sebelumnya CEO Tesla, Elon Musk, mengatakan bahwa situasi krisis chip semikonduktor cukup serius, sehingga memaksa penghentian produksi sementara di beberapa pabrik Tesla sampai waktu yang belum ditentukan. Namun, Tesla mampu mengurangi kekurangan pasokan dengan menggunakan chip alternatif dan mereset perangkat lunak baru.

Musk juga mengatakan bahwa Tesla menghadapi masalah pasokan komponen lain, seperti modul yang mengontrol airbag dan juga sabuk pengaman. Maka itu, kinerja perusahaan di paruh kedua tahun ini akan sangat bergantung pada pasokan chip.

"Sepertinya (krisis tersebut) sudah membaik, tapi (tetap) sulit diprediksi," kata Musk.




(lua/lth)

Hide Ads