Wuling Recall 1,44 Juta Unit di China, Indonesia Aman?

Wuling Recall 1,44 Juta Unit di China, Indonesia Aman?

Ridwan Arifin - detikOto
Sabtu, 24 Jul 2021 07:52 WIB
Wuling Motors (Wuling) hari ini meluncurkan SUV pertamanya di Indonesia, Wuling Almaz. Mobil dijual seharga Rp 318.800.000.
Ilustrasi Logo Wuling Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

SAIC-GM-Wuling, perusahaan patungan antara General Motors dan Wuling bakal melakukan kampanye penarikan kembali atau recall sebanyak 1,44 juta unit mobil di China. Bagaimana nasib mobil Wuling yang beredar di Indonesia?

Dikutip Reuters, Jumat (23/7/2021) SAIC-GM-Wuling bakal melakukan recall lantaran terjadi masalah pada komponen mesin pada merek Wuling dan Baojun, demikian menurut regulator pasar China.

Belum disebutkan masalah dan detail yang terjadi pada komponen mesin tersebut. Perwakilan Wuling dan GM China belum memberikan respon terkait rincian kerusakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Wuling Motors Indonesia menjamin recall 1,44 juta mobil tersebut tidak menjalar ke pasar Indonesia. Seperti diketahui, empat tahun berkiprah di pasar otomotif Indonesia, Wuling sudah mendapatkan capaian penjualan yang telah menembus angka 60.000 unit.

ADVERTISEMENT

"Wuling Motors dan setiap produknya di Indonesia tidak terdampak kebijakan recall sebagaimana dilakukan di Tiongkok. Setiap produk Wuling yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia tentunya telah melalui penyesuaian sebelum dipasarkan serta telah melalui berbagai tahapan uji kualitas yang sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia," jawab Brian Gomgom, Media Relations Wuling Motors saat dihubungi detikcom, Jumat, (23/7/2021).

Brian melanjutkan seluruh model yang dijual di pasar Indonesia bebas dari masalah tersebut. Saat ini, Wuling di Indonesia memasarkan beberapa lini produk utamanya mulai dari Seri Confero, Cortez CT, Almaz, dan Almaz RS untuk segmen mobil penumpang, serta Formo di kategori kendaraan komersial.

"Seluruh produk Wuling Motors di Indonesia tidak termasuk dalam daftar recall sebagaimana dilakukan di Tiongkok," ujar Brian.




(riar/lth)

Hide Ads