Suzuki Motor Corporation dan Daihatsu Motor Co mengumumkan kolaborasi dalam proyek kendaraan komersial listrik Commercial Japan Partnership (CJP) yang dipimpin Toyota.
Sebagai bagian dari partisipasi Suzuki dan Daihatsu dalam proyek tersebut, Suzuki dan Daihatsu masing-masing akan mengakuisisi 10 persen saham yang diterbitkan Commercial Japan Partnership Technologies, perusahaan patungan dari Toyota Motor Corporation (Toyota).
Tujuan kolaborasi Suzuki, Daihatsu dan Toyota ini untuk membawa elektrfikasi dan kendaraan otonom ke kendaraan komersial. Daihatsu dan Suzuki akan bergabung dengan Isuzu dan Hino, unit truk dan bus Toyota, dalam kemitraan yang dibentuk awal tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suzuki dan Daihatsu mengatakan bahwa mereka akan menghadirkan pengalaman signifikan dalam kendaraan mini yang digunakan oleh konsumen dan bisnis. Diketahui, kendaraan mini yang menjadi keunggulan Daihatsu dan Suzuki menyumbang sekitar 31 juta unit dari 78 juta kendaraan di Jepang yang berfungsi sebagai jalur kehidupan penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama di daerah pedesaan.
Aliansi CJP akan mengumpulkan sumber daya untuk mengatasi masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh produsen kendaraan mini sendiri. Aliansi ini juga akan mencari cara untuk mengatasi tantangan biaya yang mahal untuk mengembangkan kendaraan elektrifikasi dan teknologi otonom ke mobil yang lebih kecil. Jadi, nantinya mobil listrik hasil kolaborasi Daihatsu, Suzuki dan Toyota akan tetap terjangkau.
"Kolaborasi baru ini juga bertujuan untuk menyebarluaskan teknologi keselamatan dan elektrifikasi canggih yang terjangkau untuk kendaraan mini melalui pemanfaatan kekuatan Suzuki dan Daihatsu dalam manufaktur berkualitas tinggi dan berbiaya rendah serta teknologi CASE (Connected, Autonomous, Shared, Electric) Toyota," tulis Toyota dalam siaran persnya.
Suzuki sendiri telah bekerja sama dengan Toyota. Pada 2019, Suzuki dan Toyota menandatangani kesepakatan aliansi modal untuk berkolaborasi di berbagai bidang.
Sementara Daihatsu telah menjadi anak perusahaan Toyota sejak tahun 2016. Usaha baru ini memperluas cakupan kolaborasi di bidang aplikasi kendaraan komersial mini.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah