Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat membuat banyak aktivitas harus ditunda sementara. Untuk produksi mobil masih diizinkan karena sektor industri yang berorientasi pada ekspor menjadi sektor esensial. Namun, kapasitas produksi mobil di tengah PPKM Darurat berkurang.
Marketing Director and Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, mengatakan pabrik mobil Daihatsu yang memproduksi mobil merek Daihatsu dan Toyota dikategorikan sebagai sektor esensial. Pabrik mobil itu diharapkan tetap beroperasi selama PPKM Darurat karena Daihatsu telah mengekspor mobil ke 75 negara dan dibutuhkan Indonesia untuk mendapatkan devisa.
"Di dalam pengoperasiannya, Daihatsu memprioritaskan penanganan operasional dengan protokol yang lebih ketat. Pada dasarnya berdampak pada penurunan kemampuan memproduksi," kata Amel dalam konferensi pers virtual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amel menjelaskan, pada 2019 ketika pandemi COVID-19 belum merebak, kapasitas produksi mobil di pabrik Daihatsu mencapai 530 ribu unit. Pada tahun 2020 ketika COVID-19 pertama kali muncul dan industri otomotif anjlok, kemampuan produksi di pabrik Daihatsu turun menjadi 330 ribu.
Kemudian mengingat permintaan mobil baru meningkat, kapasitas produksi naik jadi 460 ribu unit. Namun, penerapan PPKM Darurat saat ini membuat kemampuan produksi mobil berkurang lagi.
"Saat ini kemampuan produksi Daihatsu turun jadi 35 ribu per bulan atau setahun menjadi turun 40 ribu ke 420 ribu (unit per tahun, turun dari 460 ribu unit)," kata Amel.
"Kami tetap beroperasi untuk mendukung pemerintah yang membutuhkan pemasukan karena kami berorientasi pada ekspor. Tapi karena kami menerapkan protokol COVID yang sangat ketat sehingga efisiensi dan orang yang masuk berkurang, kemampuan produksi ADM (Astra Daihatsu Motor) turun jadi 420 ribu per tahun," ucapnya.
Sementara itu, PPKM Darurat kemungkinan juga akan mempengaruhi penjualan mobil. Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso, meski ditambah diskon PPnBM, penjualan mobil tahun ini dengan adanya PPKM Darurat diperkirakan hanya 750 ribu unit.
"Prediksi kita 750 ribu (unit). Tapi karena masih ada (diskon PPnBM) mungkin naik sedikit menjadi 800 ribu (unit)," ucap Hendrayadi dalam kesempatan yang sama.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah