PPnBM 0% Mobil Baru Diperpanjang, Berapa Banyak Mobil Laku di 3 Bulan Pertama?

PPnBM 0% Mobil Baru Diperpanjang, Berapa Banyak Mobil Laku di 3 Bulan Pertama?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 15 Jun 2021 09:00 WIB
Suasana GIIAS 2019
Diskon PPnBM 100% diperpanjang, seberapa besar pengaruhnya? Foto: Dok. Seven Events
Jakarta -

Pemerintah mengumumkan program diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) 100% untuk mobil 1.500 cc ke bawah diperpanjang. Sebelumnya, PPnBM 0% untuk mobil sampai dengan 1.500 cc berakhir pada Mei 2021. Tapi, program ini akan diperpanjang setidaknya sampai Agustus 2021.

Memangnya seberapa berhasil program PPnBM 0% yang berlaku sejak Maret 2021?

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara retail (dari dealer ke konsumen) pada Maret 2021 ketika PPnBM 0% baru dimulai mengalami peningkatan hingga 39,4% dibanding bulan sebelumnya. Pada Maret 2021, tercatat 77.511 unit mobil baru terkirim ke konsumen. Jika dibandingkan dengan Maret 2020, penjualannya naik 22% berkat diskon PPnBM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu pada April 2021, penjualan mobil secara retail naik 2,6% dibanding Maret 2021 menjadi 79.499 unit. Jika dibandingkan dengan April 2020, penjualan mobil bahkan naik hingga 227,5%. Ini mendekati angka penjualan sebelum pandemi COVID-19 yang mencapai 80-90 ribu unit per bulan.

Namun pada Mei 2021, penjualan mobil secara retail turun 19,3% dibanding April 2021. Pada Mei 2021, hanya 64.175 unit mobil baru yang dikirim ke konsumen. Banyak faktornya, salah satunya diakui Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi bahwa produksi belum pulih sepenuhnya.

ADVERTISEMENT

"Terus terang kami belum 100 persen balik produksi, karena masih ada kekurangan komponen-komponen yang lagi coba kita penuhi semuanya," kata Nangoi.

Tapi kalau dibandingkan dengan Mei 2020, penjualan pada Mei 2021 naik hingga 275,7%. Maklum, Mei 2020 menjadi titik terendah penjualan mobil di Indonesia mengingat pandemi COVID-19 baru melanda dan pemerintah menerapkan kebijakan PSBB secara ketat.

Melihat pengaruh diskon PPnBM terhadap penjualan mobil di Indonesia, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang program insentif PPnBM nol persen. Perpanjangan pemberian insentif PPnBM nol persen ini diusulkan oleh Menperin dan disetujui oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati dalam rapat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Jumat (11/6).

"Kementerian Keuangan sudah senada dengan kami, bahwa PPnBM DTP dapat diperpanjang. Hal ini sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, diperlukan terobosan untuk tetap menciptakan iklim usaha yang kondusif di tengah kondisi pandemi. Ini bertujuan membangkitkan kembali gairah usaha di tanah air, khususnya sektor industri, yang selama ini konsisten berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya di Jakarta, Minggu (13/6/2021).

Usulan perpanjangan diskon PPNBM DTP ini sebelumnya telah disampaikan oleh Gaikindo. Program relaksasi PPnBM nol persen ini dinilai berjalan sukses, dengan semua pihak merasa diuntungkan, baik dari segi pelaku usaha otomotif, konsumen dan pemerintah.

"Pemerintah bisa menilai dan mengevaluasi apa yang terjadi dalam tiga bulan terakhir ini, yaitu Maret, April, dan Mei. Kalau kami melihatnya, tepat sasaran, dan semua pihak happy dengan adanya stimulus ini," ungkap Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto.

Kemenperin mencatat hingga saat ini potensi sektor otomotif didukung sebanyak 21 perusahaan, dengan total kapasitas mencapai 2,35 juta unit per tahun dan serapan tenaga kerja langsungnya sebanyak 38 ribu orang. Selain itu, lebih dari 1,5 juta orang turut bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.

"Artinya, industri otomotif menjadi salah satu penggerak perekonomian yang pertumbuhannya harus segera dipercepat karena industri ini melibatkan banyak pelaku usaha lokal dalam rantai produksinya mulai dari hulu hingga ke hilir," papar Agus.




(rgr/din)

Hide Ads