Industri otomotif dunia sedang dihadapi persoalan langkanya chip semi konduktor sebagai salah satu komponen utama untuk membuat mobil. Kendati demikian, Daihatsu menjamin produksi mobilnya di Indonesia aman dan tidak terganggu.
"Krisis semi konduktor memang terjadi secara global. Semua negara mengalaminya. Beberapa (manufaktur) bahkan akan setop (sementara) di bulan Juni, beberapa hari, karena mereka nggak punya chip semi konduktor," ucap Marketing Director and Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, di area Test Course R&D Center (Research and Development) PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Karawang, Selasa (25/5/2021).
Menurut Amel, kelangkaan chip mobil dikarenakan tingginya permintaan chip smartphone sehubungan terjadinya pandemi virus Corona (COVID-19).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terjadinya krisis semi konduktor itu karena di masa Covid, demand untuk handphone naik tiga kali lipat, sehingga kapasitas produksi tidak cukup. (Dan) pada waktu kita Covid, demand otomotif turun drastis kan seluruh dunia boleh dibilang. Berangsur-angsur kembali naik. Tetapi kapasitas untuk semi konduktor itu tidak serta merta bisa naik," jelas Amel.
Amel menambahkan jika yang mengalami krisis semi konduktor bukan hanya industri otomotif, termasuk juga handphone. Selain itu, perlu waktu lebih panjang untuk bisa merealisasikan demand yang tinggi karena pabrik juga butuh waktu untuk menambah kapasitas produksi.
"(Dan) saya bisa katakan nggak semua tipe mengalami kesulitan (chip) atau shortage (kekurangan) untuk semi konduktor. Sampai hari ini pabrik ADM, masih beroperasi secara normal. Tapi kami akan mengamati tipe-tipe tertentu, apakah akan mengalami shortage," tegas Amel.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini