Salut, Setahun Toyota Jual 9 Juta Mobil

Salut, Setahun Toyota Jual 9 Juta Mobil

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Sabtu, 15 Mei 2021 11:26 WIB
Acara GIIAS 2019 tak hanya memamerkan mobil-mobil keren, tapi juga SPG cantik yang menjadi pemanis acara. Booth Toyota salah satunya.
Ilustrasi Toyota Foto: Rifkianto Nugroho/detik.com
Jakarta -

Toyota mengumumkan hasil tahun fiskal 2021 periode 1 April 2020 sampai 31 Maret 2021. Selama periode itu, Toyota mengumumkan penjualan mobil sebanyak 9,087 unit mobil di seluruh dunia untuk merek Toyota dan Lexus.

Dibanding tahun fiskal sebelumnya yang mencapai 9,466 juta unit, penjualan mobil Toyota pada tahun fiskal 2021 mengalami penurunan sebesar 4%, Namun, hasil penjualan tahun fiskal 2021 setidaknya naik dibanding prediksi yang ditetapkan sebelumnya selama keadaan darurat terhadap penyebaran COVID-19.

Menurut Toyota, 23,7% dari 9,087 juta unit terjual, atau 2,155 juta unit adalah kendaraan listrik. Penjualan mobil hybrid mendominasi dengan angka penjualan sebanyak 2,087 juta, diikuti oleh plug-in hybrid 59.000 unit, kendaraan listrik baterai 6.000 unit dan kendaraan listrik sel bahan bakar (hidrogen) 3.000 unit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Toyota melaporkan, angka penjualan kendaraan elektrifikasi pada tahun fiskal 2021 naik signifikan dari tahun sebelumnya. Pada tahun fiskal 2020, penjualan kendaraan elektrifikasi Toyota mencapai 20,3% dari total penjualan mobil 9,466 juta unit. Artinya, pada tahun lalu penjualan kendaraan elektrifikasi Toyota hanya 1.919 juta unit.

PT Toyota Astra Motor (TAM) meluncurkan Toyota GR Supra, yang merupakan legendary sport car Toyota. Toyota GR Supra bakal dibanderol di sekitar Rp 2 miliaran.Ilustrasi PT Toyota Astra Motor (TAM) meluncurkan Toyota GR Supra, yang merupakan legendary sport car Toyota. Toyota GR Supra bakal dibanderol di sekitar Rp 2 miliaran. Foto: Ari Saputra

Sementara itu, jika angka penjualannya digabungkan dengan Daihatsu dan Hino sebagai anak perusahaan, grup Toyota menjual total 9,92 juta kendaraan, turun dari 10,457 juta. Penurunan penjualan disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gelombang dingin yang memecahkan rekor di Amerika Serikat, hujan deras yang mengakibatkan banjir di Jepang, gempa bumi Fukushima, kekurangan semikonduktor global, dan kebakaran di pabrik pemasok.

ADVERTISEMENT

Akibatnya, pendapatan operasional Toyota turun menjadi 2,2 triliun yen pada tahun fiskal 2021 dari 2,4 triliun yen di tahun fiskal 2020. Dalam hal pendapatan operasional geografis, hanya Amerika Utara dan Asia yang mengalami peningkatan. Sementara Jepang, Eropa, dan pasar lainnya berada di posisi merah.

Untuk tahun keuangan saat ini (FY2022), yang berakhir pada 31 Maret 2022, perusahaan memperkirakan penjualan kendaraan Toyota dan Lexus akan naik menjadi 9,6 juta, atau 10,55 juta dengan gabungan anak perusahaan Daihatsu dan Hino. Selain itu, Toyota juga memperkirakan akan mengalami kenaikan pendapatan menjadi 2,5 triliun yen.




(rgr/lth)

Hide Ads