Pandemi Bikin Orang Nggak Mau Buru-buru Ganti Mobil Baru

Pandemi Bikin Orang Nggak Mau Buru-buru Ganti Mobil Baru

Dadan Kuswaraharja - detikOto
Rabu, 28 Apr 2021 07:58 WIB
Bengkel Mobil Auto2000 Surabaya
Ilustrasi bengkel Toyota Foto: Deny Prastyo Utomo
Jakarta -

Pandemi virus Corona membuat penjualan mobil menurun drastis. Orang pun rela memiliki mobil dengan umur yang lebih lama.

Menurut Service Manager Auto2000 di kawasan Jakarta Selatan, biasanya masyarakat melakukan jual beli mobil setelah 3-4 tahun, namun gara-gara pandemi yang bikin daya beli menurun, orang jadi lebih lama lagi memegang mobil, bisa di atas 5 tahun.

"Biasanya kan 3-4 tahun dulu dijual, sekarang lebih lama karena prioritas untuk jual beli bukan yang utama sekarang," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daya beli masyarakat menurutnya memang sudah mengalami pelemahan malah sejak sebelum pandemi. "Daya beli sudah minus kemudian ketambahan pandemi," ujarnya.

Pemilik mobil kini rajin merawat mobil agar umur kendaraan lebih awet.

ADVERTISEMENT

"Setelah pandemi orang ngerem beli kendaraan, ya mau nggak mau harus yang lama. Jadi tidak hanya general service, tapi juga perbaikan yang lain. Dulu misalnya nggak kepikiran tuh ganti absorber atau rack steer, sekarang kalau rusak diperbaiki. Jadi orang menahan umur kendaraan sekarang lebih lama," ujarnya.

Bengkel Body & Paint Auto2000 8 Jam di MalangIlustrasi Bengkel Body & Paint Auto2000 8 Jam di Malang Foto: Deny Prastyo Utomo/detikOto

Di bengkel Auto2000 di Jakarta Selatan yang dikelolanya, seiring penurunan penjualan mobil memang mengalami penurunan jumlah kendaraan yang diservis. Normal di masa sebelum pandemi setiap hari ada 110 kendaraan yang dirawat. Saat ini mengalami penurunan sekitar 20 persen.

"Sekarang yang ke bengkel 60-an mobil, yang Toyota Home Service (servis di rumah) sekitar 30 per hari. Ya turun tapi orang kan tetap servis, kalau nggak mobilnya problem nanti," ujarnya.

Momen mudik yang biasa membuat kunjungan ke bengkel melonjak, namun karena ada larangan mudik, sepertinya tak ada lagi antrean berjubel mobil di bengkel.

"Biasanya ada lonjakan terasa, tapi karena tidak ada mudik sekarang slow-slow saja. Ya gimana orang ke Puncak saja dicegat kan bagaimana mau mudik," ujarnya kepada detikcom.




(ddn/rgr)

Hide Ads