Menipisnya pasokan chip mobil membuat sejumlah produsen otomotif melakukan pemangkasan produksi. Tak terkecuali Hyundai yang diperkirakan akan menyetop sejumlah unit perakitan mobilnya mulai April.
Dikutip dari Reuters, salah satu juru bicara Hyundai Motor di Korea Selatan mengungkapkan rasa khawatir soal pasokan chip yang sedang langka. Kelangkaan ini terjadi pada sejumlah produsen otomotif besar di seluruh dunia.
Jika masalah ini belum bisa diatasi, diyakini akan mengganggu kegiatan perakitan mobil di pabrik. Diperkirakan pada April nanti Hyundai akan memangkas sejumlah unit produksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tingkat inventaris ini sudah ketat. Tapi masalahnya hal ini akan mengganggu kegiatan produksi mulai April," kata si juru bicara.
Baca juga: Hyundai Kenalkan Mobile Charging Service |
Pihak Hyundai menyatakan akan terus memantau situasi ini. Mereka akan mengambil keputusan dan tindakan segera untuk tetap mengoptimalkan produksi mobil.
Sampai sejauh ini, Hyundai masih jadi yang terkuat dan dapat menghindari krisis akibat kelangkaan chip mobil. Hal ini bisa ditangani dengan baik karena Hyundai memiliki persediaan chip yang cukup sejak tahun lalu.
Dampak dari kekurangan chip ini tidak terjadi pada Hyundai saja, sejumlah produsen otomotif telah mengalami hal yang sama. Di antaranya Volkswagen dan General Motors (GM).
Baca juga: Hyundai Palisade: SUV Premium Paket Komplet |
Kedua pabrikan tersebut terpaksa melakukan pemotongan produksi unit kendaraannya pada Februari. Hal ini membuat VW dan GM mendesak pihak pemerintah di negaranya untuk ikut membantu menyelesaikan persoalan ini
Salah satu pejabat Hyundai mengatakan, untuk saat ini belum ada produksi mobil yang dipangkas. Untuk tipe populer seperti Hyundai Palisade, New Tucson dan Genesis GV tetap diproduksi dalam jumlah normal. Namun pihaknya telah menghentikan produksi lembur dan pada akhir pekan untuk sejumlah tipe yang kurang populer.
(din/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini